Jumat 24 Feb 2017 08:31 WIB

Hujan Deras, Volume Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Meningkat‎‎

Rep: Issha Harruma/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Tibta Perangin-angin
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Karo, Sumatra Utara menyebabkan peningkatan volume lahar dingin Gunung Sinabung, Kamis (23/2). Lahar tersebut membawa berbagai material dari gunung berapi yang masih aktif itu.

"Aliran arus lahar dingin atau lahar hujan yang tadi agak meningkat‎‎," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo‎ Natanail Perangin-angin, Jumat (24/2) dinihari.

Meski demikian, Natanail mengatakan, lahar dingin Sinabung tersebut masih berada di kategori aman. Alirannya disebut tidak sampai menerjang lahan pertanian dan permukiman warga di sekitar gunung.

"‎Masih di jalur aman dan belum ke tingkat membahayakan‎. Ini akibat pengaruh curah hujan yang tinggi‎," ujar dia.

Tingginya intensitas hujan ini, Natanail mengatakan juga membuat sejumlah pohon di jalan Berastagi-Kabanjahe, Karo, tumbang. Akibatnya, pohon tersebut menutupi ruas jalan dan sempat membuat kemacetan panjang.

"Akibat hujan deras, ada beberapa titik pohon bambu yang tumbang sehingga membuat jalan Kabanjahe Brastagi macet," kata Natanail.

Petugas BPBD Karo bersama pihak terkait pun langsung melakukan pembersihan material pohon tumbang tersebut. Upaya ini dilakukan sejak sore hingga malam hari.‎ Ruas jalan akhirnya dapat kembali digunakan dengan normal Jumat dinihari.

Natanail mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dimanapun berada. Warga diminta untuk mengikuti instruksi dari BPBD Karo dan tidak mendekati zona merah Sinabung yang sudah ditetapkan, apalagi beraktivitas di dalamnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement