REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pengurus besar Nahdatul Ulama (PBNU) mengisyaratkan dukungannya kepada Dedi Mulyadi untuk maju pada Pilkada Jabar 2018. Bupati Purwakarta tersebut dinilai layak bertarung pada pesta demokrasi pemilihan gubernur. Apalagi, saat ini sudah ada program pendidikan berbasis kitab kuning yang harus segera disebarluaskan.
Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin, mengatakan, program pendidikan berbasis kitab kuning sangat positif. Penggagasnya yaitu Bupati Dedi Mulyadi. Sudah sepantasnya program ini di-JawaBarat-kan.
"Kalau programnya di-Jawa Barat-kan, maka penggagasnya juga pantas di-JawaBarat-kan," ujar Ma'ruf, kepada Republika.co.id, di Balai Maya Datar Purwakarta, Kamis (23/2).
Menurut Ma'ruf, program yang bagus ini harus mendapat dukungan semua pihak. Apalagi, kitab-kitab yang jadi rujukan ulama termasuk kitab kuning ini sebenarnya dinamis alias tidak statis isinya. Makanya, sangat cocok diterapkan di Indonesia.
"Supaya program ini terus membumi, maka penggagasnya harus didorong maju pada Pilkada Jabar," ujarnya.
Menanggapi pernyataan Rais Aam PBNU, Bupati Dedi Mulyadi mengaku dirinya sampai saat ini fokus kerja mengurus Purwakarta. Apalagi masih ada setahun lagi dirinya memimpin wilayah yang terkenal dengan Satai Marangginya ini.
"Terima kasih kepada Rais Aam PBNU. Tapi, saya masih pengen fokus kerja di Purwakarta," ujarnya.