Rabu 22 Feb 2017 22:12 WIB

Din: Ancaman Komunisme Jangan Dianggap Remeh

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin memberikan pemaparan saat memimpin rapat pleno ke-15 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin memberikan pemaparan saat memimpin rapat pleno ke-15 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengingatkan, Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman kebangkitan komunis. Maka itu, ia meminta setiap orang tidak menganggap remeh ancaman tersebut.

"Komunisme salah satu ancaman serius bangsa, jangan anggap remeh," kata Din yang merangkum masukan dari pimpinan-pimpinan ormas Islam di rapat pleno Wantim MUI, Rabu (22/2).

Ia menekankan, komunisme di Indonesia saat ini bukan lagi suatu wacana, melainkan realita yang sudah mulai terlihat. Komunisme, tidak lagi suatu mitos melainkan fakta, baik secara teoritis menurut literatur, maupun secara empiris.

Din menegaskan, banyak kejadian yang mengindikasikan yang menjadi penampakan nyata komunisme, termasuk kemunculan budaya permisivisme. Menurut Din, budaya itu telah membuat ancaman komunisme itu seakan-akan tidak ada di masyarakat.

"Budaya permisivisme itu, yang seolah menganggap seakan tak ada ancaman komunisme," ujar Din.

Untuk itu, ia meminta pemerintah apalagi Kepolisian dan TNI, tidak mendiamkan ancaman-ancaman yang ada dari komunisme. Menurut Din, ancaman komunisme yang dibarengi satu budaya permisivisme, mengancam eksistensi bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement