Selasa 21 Feb 2017 19:03 WIB

Lubang di Jalur Selatan Dicat Putih

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
 Peringatan tanda jalan berlubang (ilustrasi).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Peringatan tanda jalan berlubang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kondisi jalan di jalan utama jalur selatan Jawa Tengah bagian barat masih memprihatinkan. Meski beberapa waktu sudah dilakukan penambalan, namun masih cukup banyak lubang yang bisa membahayakan bagi pengguna jalan.

 ''Beberapa waktu lalu memang sudah dilakukan penambalan oleh instansi terkait. Namun tingginya curah hujan dan banyaknya kendaraan berat yang melintas, membuat lubang jalan yang sudah tambal menjadi rusak lagi,'' jelas Kapolres Cilacap AKBP Yudo Hermanto melalui Kaur Bin Ops Lantas Iptu Iwan Efendi, Selasa (21/2)

 Dari pemetaan kondisi jalan yang dilakukan, kerusakan jalan di jalur utama lintas selatan tersebut, hampir merata terjadi di seluruh ruas jalan yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Dari mulai Buntu, Sampang, Maos hingga Jeruklegi, sangat banyak lubang yang dapat membahayakan pengguna jalan. 

 Sementara dari pengamatan Republika, kerusakan jalan di jalur utama selatan tidak hanya ada di wilayah yang masuk Kabupaten Cilacap. Melainkan juga banyak terdaat di jalur selatan yang masuk wilayah Kabupaten Banyumas, mulai dari Tambak-Kemranjen, juga sejak dari Sampang hingga Wangon.

Bahkan kerusakan jalan yang juga berstatus jalan nasioanl, banyak terdapat di ruas jalan lainnya. Antara lain ruas jalan antara Rawalo-Purwokerto dan jalan di jalur tengah antara Purwokerto hingga Pekuncen. 

Beberapa waktu lalu, instansi terkait sempat melakukan perbaikan di beberapa ruas jalan dengan cara menutup lubang jalan. Namun perbaikan yang dilakukan tidak menyeluruh, sehingga masih banyak menyisakan lubang yang kini semakin dalam dan lebar.

Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat kerusakan jalan, Satuan Lantas Polres Cilacap bersama dan Dinas Pehubungan kabupaten Cilacap, berinsiatif membuat tanda pada jalan berlubang. Antara lain dengan melingkari lubang jalan dengan cat putih.

''Daripada ditandai warga dengan menanam pohon pisang, lebih baik dicat putih. Karena dengan demikian, pengguna jalan yang melintas masih bisa melihat bahwa di depannya terdapat lubang,'' jelasnya 

Untuk mencegah semakin parahnya kerusakan jalan, Iptu Iwan mengaku sudah berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Jateng Distrik 9 wilayah Wangon. ''Kita berharap, perbaikan jalan bisa dilakukan agar kasus kecelakaan lalu lintas akibat kerusakan jalan bisa diminimalisir,'' katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement