Selasa 21 Feb 2017 07:26 WIB

Pemkot Bandung Rekatkan Seniman Melalui Seni Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Angga Indrawan
Di depan warga kota dan para awak media, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan rencana even seni dalam acara konferensi pers
Foto: Republika/Edi Yusuf
Di depan warga kota dan para awak media, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan rencana even seni dalam acara konferensi pers "Seni Bandung #1" di Jl Dalem Kaum, Alun-alun Kota Bandung, Senin (20/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung berupaya merekatkan ribuan seniman di Bandung. Hal ini dilakukan agar pertunjukan kesenian dari berbagai jenis bisa terintegrasi.

"Kami ingin merekatkan seniman dan budayawan di Bandung yang jumlahnya mencapai ribuan. Sesuai tema pembangunan, tahun 2017 sebagai tahun budaya maka akan ada Seni Bandung #1," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Jalan Dalem Kaum Kota Bandung, Senin (20/2).

Menurut Emil, Seni Bandung merupakan sebuah perayaan kesenian, kebudayaan, dan komunitas selama sebulan penuh yang akan diselenggarakan akhir bulan September-Oktober mendatang. Nantinya, akan ada banyak penampilan karya, pameran termasuk kolaborasi seniman internasional dan lokal.?

"Tugas pemerintah kan memfasilitasi dan mencari dukungan dana. Saya titip berkelanjutan dan regenerasi serta  relevan tiap tahun beda temanya" katanya.

Terkait pendanaan, kata Emil, alokasi anggaran untuk Seni Bandung mencapai Rp 5 miliar. Namun itu ternyata hanya sepertiga dari yang dibutuhkan para seniman untuk menggelar Seni Bandung. Biaya tersebut sebenarnya dihitung seniman. Semakin banyak partisipasi para seniman, kata dia, maka akan berbanding lurus dengan biayanya.

"Alokasi Rp5 miliar itu sepertiga dari yang direncanankan. Kami juga akan membantu bekerja keras mencari sponsor," katanya.

Emil mengatakan, penyelenggaraan Seni Bandung diharapkan dapat mengisi ruang kosong dalam kehidupan masyarakat Kota Bandung dengan seni budaya. "Saya ingatkan kalau hanya cari makan dan kerja akan terjadi kekosongan karena tidak ada ruang yang mengisi rohani. Warga Bandung mah jangan seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement