Ahad 19 Feb 2017 22:51 WIB

70 Persen Kebakaran di Depok Dipicu Korsleting Listrik

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Kebakaran (ilustrasi)
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok Yayan Arianto mengungkapkan bahwa 70 persen kebakaran dipicu oleh arus pendek listrik atau korsleting. "Hampir 70 persen kebakaran dikaitkan oleh arus pendek listrik, ketika ada peristiwa tentu yang kami hubungi adalah PLN, untuk mematikan arus listriknya," ujar Yayan, Ahad (19/2).

Humas PLN Area Depok Setyo Budiono menjelaskan, beberapa pemasangan instalasi di permukiman warga memanfaatkan kabel yang tidak berstandar. Kondisi tersebut rawan menimbulkan hubungan arus pendek listrik.

Untuk mencegah itu, pihak PLN telah menggaet mitra yang mengurus mengenai intalasi dan pemasangan listrik yaitu Perintis Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) dan Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (Konsuil). "PLN sebagai penyedia listrik, PPILN sebagai pemasang instalasi listrik, dan Konsuil yang mengawasi. Kita berusaha meminimalkan risiko kebakaran," tutur Setyo.

Kepala Area Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (Konsuil) Zainal Aripin mengatakan izin pemasangan instalasi baru harus mendapatkan izin berupa Sertifikat Laik Operasi ( SLO). SLO tersebut merupakan sertifikat yang dikeluarkan oleh perusahaan PPILN melalui Surat Ketetapan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Sertifikat itu akan diberikan setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi listrik," pungkas Zaenal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement