REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam proses pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada Rabu (15/2) kemarin, sempat terjadi beberapa keributan. Salah satu keributan yang viral di media sosial yaitu video pria berbaju kotak-kotak yang menghina tentara. Dalam video tersebut, pria tersebut berucap 'potong tentara'.
Menanggapi hal itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Heri Prakoso mengatakan bahwa pria tersebut mungkin pernah bekerja sebagai penjahit baju tentara. "Mungkin dia dulu pernah kerja jadi penjahit tentara, jadi potong-potong bahan," ujar Heri saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (17/2).
Namun, diketahui pria baju kotak-kotak tersebut sudah meminta maaf lewat sebuah video atas ucapan cerobohnya tersebut. Heri juga mengaku sudah melihat video tersebut. "Kan ada videonya yang bersangkutan minta maaf," ujar Heri.
Kendati demikian, Heri tetap mengimbau kepada pria tersebut atau semua lapisan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertutur kata. "Agar lebih hati-hati lagi, mulutmu harimaumu, apalagi tentara kan alat negara, mesti sama-sama dijaga kehormatannya," kata dia.
Heri membantah isu yang beredar bahwa pria kotak-kotak tersebut sempat diamankan oleh Polisi Militer dan babak belur. Apalagi, kata dia, dalam video permintaan maaf tersebut wajah pria itu tidak terdapat luka.
"Enggak (tidak ditahan). Kalau di videonya mulus-mulus saja tuh. Tapi modelnya sudah babak belur memang kok. Coba saja lihat videonya yang marah-marah di TPS," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini beredar video pria berbaju kotak-kotak di Youtube, yang merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) wilayah Jakarta. Dalam video di Youtube berjudul “Pria Baju Kotak-Kotak Ngamuk, Tentara Aja Gua Potong Disini Apalagi Lo!!” terlihat pendukung Ahok mengucapkan ancaman terhadap tentara.
“Tu anak siapa itu anak kecil tadi eh. Tentara gua potong di sini, apalagi elu ye,” kata pria berbaju kotak-kotak tersebut.