REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menilai cicitan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter akhir-akhir ini cukup berdampak kepada elektabilitas Agus-Sylvi di Pillada DKI Jakarta. Itu sebabnya, pasangan nomor urut satu itu tak mampu lolos ke putaran kedua.
“Disadari atau tidak, setiap kali dia mencuit selalu mendapat respons publik negatif, bahkan diolok-olok, sedikit banyak berdampak ke Agus,” ujar Ray, Kamis (16/2).
Menurut Ray, dengan cicitan SBY maka figur seorang Agus sebagai calon gubernur DKI Jakarta tenggalam. Mantan Presiden keenam itu lebih mendominasi. Padahal, warga Jakarta menginginkan sosok yang lebih dekat dengan warganya.
Selain itu, lanjut Ray, cicitan SBY yang cenderung selalu mengeluh dalam menghadapi serangan dinilai cukup merugikan Agus. Sebab, warga Jakarta menghendaki calon pemimpin yang tegar dan siap menghadapi persoalan.
“Itu mungkin yang membuat pemilih keluar dari Agus,” katanya.
Terkait suara Agus-Sylvi yang anjlok, Ray menuturkan bukan sesuatu yang mengejutkan. Itu jika dilihat tren hasil survei beberapa hari terakhir. Dukungan warga Jakarta kepada Agus tak mengalami kenaikan secara signifikan bahkan stagnan.
Seperti diketahui, dari hasil simulasi penghitungan cepat Agus-Sylvi hanya memperoleh suara sekitar 17-19 persen. Sementara Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 40-41 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 39 persen. Dari hasil tersebut pasangan nomor urut satu dipastikan tidak lolos ke putaran kedua.