Kamis 16 Feb 2017 13:19 WIB

PKB Istikharah Sebelum Berlabuh ke 2 atau 3

Rep: Ali Mansur/ Red: Angga Indrawan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Lukman Edy
Foto: MGROL75
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Lukman Edy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum bisa menentukan dukungan kepada salah satu Pasangan Calon (Paslon) yang berhasil melaju ke babak putaran kedua Pemilihan Kepala (Pilkada) DKI Jakarta. Sebelumnya, PKB tergabung bersama koalisi Cikeas mengusung Agus-Sylvi di Pilgub DKI.

Salah satu alasannya, mereka masih menunggu hasil formal perolehan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dikarenakan mereka juga enggan gegabah untuk menentukan kepada siapa dukungan mereka diberikan, usai Paslon  dukungannya dapat dipastikan gagal pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wasekjen PKB, Lukman Edy yang juga sebagai ketua Pansus Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu. Menurutnya sebelum memutuskan dukungan  kepada salah satu Paslon, pihaknya akan melakukan Istikharah terlebih dulu. Sebab bagi PKB, kata diaa, apabila ada dua pilihan maka akab lebih mudah untuk memutuskan karena ada mekanisme Istikharah tersebut. Sedangkan jika banyak pilihan tentu tidak bisa melakukan istikharah.

“Ada Kiyai-kiyai tertentu yang diminta oleh PKB untuk istikharah. Jadi sekarang PKB belum bisa istkaharah karena informasinya masih belum pasti,” jelas Lukman Edy, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (16/2).

Sehingga dengan demikian, PKB akan menunggu hasil formal dari KPU kemudian baru dilakukan istikharah. Hanya saja istikharah itu bisa memakan waktu satu hari hingga satu pekan, baru setelah itu kami akan patuh pada hasil istikharah tersebut. Dia juga membantah apabila pihaknya sudah dipastikan bakal merapat ke pihak pendukung Paslon Ahok-Djarot yang tak lain merupakan partai penguasa  pemerintah. Begitu juga sebaliknya, dia menepis kalau PKB sudah deal dengan partai pengusung Paslon Anies-Sandi.

Dia mengatakan sebenarnya PKB sudah mendapatkan lamaran dari dua Paslon yang melaju ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Dia mengakui usai Paslon Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana hanya meraih suara paling sedikit dibandingkan dua Paslon lainnya, pihaknya langsung mendapatkan tawaran untuk bergabung bersama partai pengusung Paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Namun partai pengusung Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga merayu pihaknya untuk bergabung.

“PKB mendapat lamaran tidak hanya dari pasangan Ahok-Djarot tapi juga mendapatkan lamaran dari pasangan Anies-Sandi. Bukan saja dirayu oleh partai-partai pendukung Ahok-Sandi, tapi juga dirayu partai-partai pendukung Anies-Sandi,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement