Kamis 16 Feb 2017 11:49 WIB

Kampung Melayu dan Bukit Duri Tetap Banjir, Ini Penjelasan Pemprov

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Banjir merendam jalan raya di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta, Kamis (16/2).
Foto: Republika/Prayogi
Banjir merendam jalan raya di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta, Kamis (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan melaporkan perkembangan daerah Jakarta hingga saat ini kepada Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurutnya secara umum kondisi Jakarta masih kondusif.

Teguh mengakui masih ada beberapa titik genangan seperti di Kampung Melayu dan Bukit Duri. Sebab intensitas hujan tinggi dan pencapaian proses normalisasi Sungai Ciliwung masih 40 persen.

"Makanya kita kejar terus sampai dengan pembebasan lahan yang memang menjadi kewajiban kita dinas sumber daya air termasuk percepatan pembangunan infrastruktur yang jadi kewajiban menteri PUPR, BWSCC," ujar Teguh di Balai Kota, Kamis (16/2)

Ia juga menyampaikan alternatif lain untuk mengatasi banjir yaitu, aset Pemprov DKI Jakarta berupa waduk, setu, dan embung. Konsepnya, Teguh mengatakan akan dikembangkan ke arah penataan kawasan.

"Supaya seperti arahan gubernur, tidak hanya mencakup RO atau air bersih, termasuk juga air kotornya.  Karena pembangunan kedua hal ini harus sejalan. 2017 ini kita kejar untuk ke sana melalui investasi atau kita rekrut dari PDAM yang notabene BUMD kita," katanya.

Sebelumnya, Gubernur pejawat DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan banjir memang terjadi di daerah-daerah Jakarta yang belum selesai dinormalisasi. "Yang banjir itu memang daerah-daerah yang kita belum selesai normalisasi, termasuk banyak perumahan-perumahan yang memang lokasi duduki ada sengketa tanah atau ada dudukin rumah-rumah bedeng sehingga nggak ada saluran," ujar Ahok.

Selain itu Ahok menegaskan tetap akan menormalisasi sungai meskipun ada penolakan. Sebab jika tidak seperti itu, Ahok mengatakan, Jakarta akan terus banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement