Kamis 16 Feb 2017 06:37 WIB

Pemprov Jabar Upayakan Pemerataan Kualitas Sekolah

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Angga Indrawan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengupayakan pemerataan kualitas sekolah antara di kota dan kabupaten terutama di pelosok. Hal ini menyusul alih kelola SMA/SMK dari kota/kabupaten ke provinsi.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendorong pemerataan kualitas pendidikan. Agar masyarakat di desa dengan perkotaan memiliki hak yang sama mendapatkan pendidikan yang bermutu.

"Provinsi mendorong pemerataan kualitas sekolah. Jangan sampai di perkotaan bagus-bagus, punya kesempatan masuk perguruan tinggi yang baik. Sementara di pelosok tidak seperti itu," kata Heryawan di Kota Bandung, Rabu (15/2).

Menurutnya ketimpangan kualitas sekolah dapat dilihat dari kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu juga yang terpenting kualitas tenaga pendidik sebagai yang menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa.

 

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Aher ini menyebutkan Pemprov Jabar akan mengupayakan peningkatan kualitas sekolah melalui mutu tenaga pendidik juga fasilitasnya.

"Kami akan mengupayakan meningkatkan kemampuan ajar para gurunya, kemampuan bahan ajar dan metodologi. Juga keteladanan para guru karena kualitas tidak hanya intelektual," ujarnya.

Ia menyebutkan pemprov akan memfasilitasi sejumlah pelatihan kepada tenaga pendidik di daerah pelosok. Dengan pelatihan ini maka ada peningkatan (upgrading) kapasitas yang dimiliki guru.

Guru, ujarnya, juga bisa disebar secara merata ke seluruh daerah. Tidak hanya terfokus di kota. Tentu kesediaan guru ditempatkan didaerah pelosok juga akan mendapat tunjangan yang lebih dari di kota.

Selain itu, Aher menyebutkan kelengkapan sarana dan prasarana juga merupakan faktor utama menentukan standar kualitas sekolah. Karenanya melengkapi kebutuhan fisik dalam belajar mengajar juga akan diprioritaskan.

"Fasilitas sarana prasarana kita lengkapi, ada laboratorium secara bertahap. Termasuk tempat ibadah juga," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Ahmas Hadadi mengatakan pihaknya memang salah satunya akan fokus pada perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan. Setelah alih kelola mulai diberlakukan pada awal tahun ini.

Menurut Hadadi, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat akan membantu meningkatkan mutu pendidikan di Jabar.

 

"Kita akan memberikan perhatian kepada daerah agar meningkatkan kualitas," ujar Hadadi saat dihubungi Republika.

Ia menyebutkan program pelatihan guru akan difokuskan pada pengembangan kurikulum, kemampuan manajerial dan training guru-guru mata pelajaran agar lebih menguasai materi. Selain itu akan ada penambahan fasilitas bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan. Seperti pengadaan komputer serta ruang kelas baru.

Rencananya Pemprov Jabar akan membangun hampir 2.000an ruang kelas baru bagi SMA/SMK yang ada di Jawa Barat. Hal ini sebagai bentuk peningkatan kualitas pendidikan pascaalih kelola dari kota kabupaten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement