Rabu 15 Feb 2017 21:28 WIB

Burhanuddin: Suara Anies-Sandi Meningkat Berkat Limpahan Kubu Agus dan Ahok

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (kanan)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan tren peningkatan presentase suara pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan-Sandiaga Uno, kendati masih di bawah pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan raihan yang diperoleh Anies-Sandi meningkat jauh dari prediksi survei sebelum Pilkada.

Menurutnya, peningkatan Anies-Sandi ini tak lain berasal dari limpahan suara pasangan Agus-Silvy maupun Ahok-Djarot. Ia menilai, saling serang politik antara kedua pasangan calon tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya suara Anis-Sandi.

"Harus diingat pula, ini ada salah diagnosa. Saling serang antara paslon 1 dan 2, enggak ada yang diuntungkan, tapi malah paslon 3 yang diuntungkan karena yang kecewa ke paslon 1 atau 2 lalu pindah ke Anis-Sandi," kata Burhanudin di Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta, Rabu (15/2).

Menurutnya, masyarakat lebih cenderung memilih Anies-Sandi karena dianggap paslon tersebut tidak ikut dalam pertarungan terbuka dengan kedua pasangan calon lainnya. "Makanya survei terakhir sudah deteksi paslon 3, mereka diuntungkan karena tidak terlibat secara langsung dan intensif dari pertarungan terbuka antara kubu satu dengan kubu dua baik dunia nyata maupun dunia maya," katanya.

Bahkan, menurutnya kecenderungan limpahan suara ke Anies-Sandi lebih besar dari pasangan Agus-Silvy. Hal ini, kata dia, karena ada irisan antara basis pendukung Anies-Sandi dengan Agus-Silvy. "Yang terjadi limpahan terutama paslon satu, mengalir deras justru ke kubu Anies. Karena secara elektoral, irisan antara kubu dan Agus terlalu kuat," kata dia.

Adapun Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil perhitungan cepat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang menghasilkan pilkada dua putaran kepada pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hitung cepat menempatkan pasangan Ahok-Djarot unggul dari dua pasangan lainnya dengan memperoleh persentase suara 43,01 persen, disusul Anies-Sandi 39,66 persen. Sementara pasangan nomor Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni hanya memperoleh 17, 33 persen.

Direktur Riset Indikator Politik Indonesia, Adam Kamil mengatakan, hasil survei berdasarkan data yang sudah masuk ke Indikator sebanyak 99,5 persen, dengan partisipasi memilih 80,16 persen. "Kesimpulan, karena DKI khusus, aturan mainnya harus 50 plus 1 suara, berdasarkan quick count, itu akan berlangsung dua putaran, tidak ada yang mendapat 50 persen lebih," kata Adam dalam keterangan persnya di Kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2).

Ia mengungkap, hasil hitung cepat tersebut memiliki margin of error sebesar 1,59 persen. Dimana masing-masing paslon memiliki margin eror berbeda, di antaranya Ahok-Djarot 1,59 persen, Anies-Sandi 1,14 persen dan Agus-Silvi 0,74 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement