REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta di TPS 18 RW 07, Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan. Tim pemenang Ahok terlibat dalam insiden yang terjadi pada pukul 11.20 WIB.
"Keributan kecil itu," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Tahan Marpaung saat dikonfirmasi, Rabu (15/2).
Berdasarkan informasi yang diberikan pihak kepolisian, kejadian itu bermula saat tim pemantau dari paslon nomor urut dua ditegur oleh Panwas karena menggunakan baju kotak-kotak, sehingga tim pemantau marah dan terjadi keributan. Tim pemantau itu merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDIP, yaitu Andapotan Sinaga.
Kemudian, yang bersangkutan diamankan dan dibawa ke Polsek Metro Gambir, lalu dibawa ke Polda Metro Jaya untuk membuat Laporan Polisi. Pukul 11.50 WIB, datang lima orang menggunakan baju kotak-kotak dan kemudian salah satu diantaranya memukul Ketua RW 07 Kelurahan Petojo Utara, Roby hingga mengalami luka di bagian pipi sebelah kiri.
Setelah memukul Roby warga pun marah sehingga warga yang sedang berkumpul disekitar TPS melakukan pemukulan ke orang tersebut. Orang yang melakukan pemukulan terhadap Roby itu diketahui bernama Marahut Sinaga (48) dengan alamat Jalan Temu Giring No 35 Rt 02/08, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Maruhut pun menjadi korban pemukulan warga dan dibawa ke RS Cikini, Jakarta Pusat untuk menjalani perawatan.