Rabu 15 Feb 2017 12:35 WIB

Sylviana Murni Sebut Hoax Bisa Percerdas Warga, Kok Bisa?

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
 Masyarakat dan pengiat media sosial saat mengelar kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi masyarakat anti hoax di Jakarta,Ahad (8/1).
Foto: Republika/Prayogi
Masyarakat dan pengiat media sosial saat mengelar kegiatan sosialisasi sekaligus deklarasi masyarakat anti hoax di Jakarta,Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni menganggap, maraknya berita bohong (hoax) merupakan pencerdasan bagi masyarakat. Itu tak lain karena menurutnya, semakin banyak berita hoax yang tersebar, masyarakat akan semakin bisa membedakan mana yang fakta dan mana yang bohong.

"Berita hoax itu adalah pencerdasan buat kita. Jadi kita mampu memilah dan memilih mana berita yang fakta dan hoax," kata Sylvi setelah meresmikan Kampung Internet Sehat di Jalan Moh. Kahfi I Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (5/1).

Maka dari itu, mantan wali kota Jakarta Pusat itu mengimbau agar masyarakat tidak marah ketika menemukan berita hoax. Tetapi, masyarakat harus lebih cerdas menyikapi berita hoax tersebut, setelah tahu bahwa informasi yang terkandung dalam berita tersebut tidak benar.

"Jadi jangan marah kalau ada berita hoax. Tapi justru harus makin cerdas, jadi kita tahu ini adalah berita yang tidak benar. Memang itulah yang saya harapkan," ucap Sylvi.

Mantan Kasatpol PP itu menambahkan, menjadi tugas setiap masyarakat untuk menyaring informasi yang diperolehnya. Apalagi, di era media sosial saat ini, tidak ada batasan lagi bagi masyarakat untuk memperoleh informasi apapun, termasuk berita hoax.

"Sekarang kan nggak ada lagi ruang atau batasan orang mengakses berita lewat internet. Sekarang kewajiban kita lah (menyaring informasi)," kata Sylvi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement