REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan narapidana yang kini mendekam di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya akan ikut mencoblos pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta yang digelar Rabu (15/2) hari ini. Setidaknya ada sekitar 36 tahanan yang sudah dipastikan akan ikut dalam proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Sekitar 36 tahanan, data terakhir. Itu bisa milih itu, coblosnya di Rutan Narkoba," ujar Direktur Tahanan dan Penitipan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas saat dihubungi, Selasa (14/2).
Menurut dia, 36 tahanan tersebut terdiri dari tahanan narkoba, kriminal khusus (Krimsus), dan kriminal umum (Krimum). Namun, kebanyakan mereka dari tahanan narkoba sehingga pencoblosannya pun dilakukan di Rutan Narkoba Polda Metro.
Secara teknis, kata dia, nantinya surat suara puluhan napi tersebut akan diikutkan dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Widyachandra. Namun, kata dia, pencoblosannya tetap akan dilakukan di Polda Metro Jaya.
"Ikut TPS Widyachandra. Petugasnya nanti akan datang ke rutan. Kita antar jemput. Karena jumlah pencoblosnya sedikit maka ikut Widyachandra gitu loh. Jadi, petugas kita jemput bawa ke Polda " ucap Barnabas.
Ia menuturkan, berdasarkan hasil dari koordinasi dengan KPPS Kebayoran Baru, pihaknya akan menggelar proses pemilihan tersebut sekitar pukul 10.00 pagi. Personel pengamanan pun disiagakan untuk mengawal para tahanan tersebut.
"Enggak lama paling satu jam. Penjagaan clear ya. Di markas saja 12 orang, tambah Provost dua orang dan Sabhara dua orang," kata Barnabas.