REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Upaya mencapai smart regency oleh Pemkab Sleman terus berjalan. Salah satunya di bidang kesehatan. Bahkan tahun ini Bupati Sleman, Sri Purnomo menargetkan 10 unit fasilitas kesehatan sudah dapat terintegrasi dengan sistem smart health.
“Tahun ini sudah ada 10 unit fasilitas kesehatan yang bersedia terhubung dengan smart health. Enam di antaranya puskesmas, dan satu lagi RSUP Sardjito,” kata Sri saat ditemui pada peresmian Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan, (RSUAD) di Wedomartani, Ngemplak, Ahad (12/2).
Sri mengatakan pengintegrasian tersebut penting untuk dilakukan. Salah satunya untuk memudahkan akses pelayanan bagi masyarakat. Di mana mereka dapat melihat slot kosong atau layanan rumah sakit dan Puskesmas yang tersedia melalui website smart health yang diampu oleh Dinas Kesehatan Sleman.
Selain itu, masyarakat juga bisa menanyakan layanan yang tersedia di unit fasilitas kesehatan yang telah terintegrasi melalui customer call. Ia mengatakan, ke depannya pengintegrasian ke dalam smart health akan diberlakukan bagi seluruh unit fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman. Namun hal tersebut akan dijalankan secara bertahap setiap tahunnya.
Adapun total rumah sakit di Sleman berjumlah 28 unit. Dua di antaranya merupakan milik Pemkab setempat, yakni RSUD Morangan dan RSUD Prambanan. Sementara dua yang lain merupakan milik Pemprov DIY, yaitu RSUP Sardjito dan RS Grasia.
Selain itu Sleman juga memiliki 25 Puskesmas yang tersebar di 17 kecamatan. Sedangkan jumlah Peskesmas pembantu mencapai 27 unit. “Maka itu ketersediaan layanan kesehatan di Sleman sebenarnya sudah sangat cukup,” ujar Sri.