Sabtu 11 Feb 2017 12:29 WIB

Makanan Hingga Jam Tangan Laris Manis Dibeli Peserta Aksi 112

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nidia Zuraya
Massa aksi 112 memenuhi area sekitar Masjid Istiqlal dikarenakan tidak mampu lagi ditampung di bagian dalam masjid yang juga sudah dipenuhi massa.
Foto: singgih wiryono
Massa aksi 112 memenuhi area sekitar Masjid Istiqlal dikarenakan tidak mampu lagi ditampung di bagian dalam masjid yang juga sudah dipenuhi massa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi 112 yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal turut membawa berkah bagi pedagang kaki lima. Mulai dari pedagang makanan, pakaian sampai barang-barang elektronik kebanjiran pembeli.

Ratusan pedagang kaki lima yang ikut membanjiri sekitaran Masjid Istiqlal, tampak begitu antusias menjajakan barang dagangannya. Bahkan, bisa dibilang tidak terlihat satupun penjual kaki lima, yang barang dagangannya tidak diserbu pembeli yang merupakan peserta aksi 112.

Mulai pedagang minuman dingin dan seduh, makanan berat dan jajanan, pakaian sampai barang-barang elektronik, semua tampak sumringah menjual dagangannya. Bahkan, penjual jam tangan yang biasanya sudah memberi potongan harga, bisa menjual dagangannya dengan harga normal.

"Biasanya kita obral pas Jumatan yang beli satu dua, ini dijual 50 ribuan Alhamdulillah laris mas," kata Dadang, salah satu penjual jam tangan kepada Republika, Sabtu (11/2).

Hal serupa turut dialami pedagang-pedagang tikar, yang menjual tikar-tikar berbahan plastik dari bekas bungkus-bungkus makanan, serta penjual plastik untuk alas kaki. Malah, penjual plastik yang biasanya mematok harga, hari ini mendapat untung besar tanpa mematok harga.

"Biasanya seribu dua ribu, karang mah kita jual bayar seikhlasnya aja, malah dikasihnya ada yang lima ribu malah lebih," ujar Marni, salah satu pedagang kantung plastik yang ditemui di bawah tangga Masjid Istiqlal.

Pemandangan serupa turut terjadi di sekitaran Masjid Istiqlal, karena tidak ada satupun tenda-tenda penjual makanan yang tidak kebanjiran pembeli. Sate, ketoprak, lontong sayur sampai mie ayam, semua kebanjiran pembeli mulai dari Masjid Istiqlal sampai Pecenongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement