Kamis 09 Feb 2017 18:56 WIB

Gelombang Tinggi Tutup Sementara Aktivitas Pelayaran di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Gelombang tinggi. Ilustrasi
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memperingatkan gelombang tinggi mencapai 3,5 meter di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, dan perairan selatan Sumbawa. Gelombang tinggi juga ditemukan di Samudera Hindia Selatan Bali hingga Nusa Tenggara Barat (NTB) setinggi empat meter.

"Gelombang tinggi ini menjadi dasar penutupan aktivitas pelayaran di Bali," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Gunawan Taufik, Kamis (9/2).

Gunawan mengatakan BMKG sangat tidak menganjutkan aktivitas pelayaran berjalan, khususnya di perairan Bali bagian selatan di mana gelombang tinggi mencapai empat meter. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk penutupan sementara pelabuhan.

Penutupan aktivitas pelayaran di Bali terjadi di lintasan Pemenang - Gili Matra - Padangbai, Amed, Nusa Penida, Nusa Lembongan, Serangan, Pelabuhan Benoa, dan pelabuhan kecil lain, seperti Sanur dan Kusamba. Kecepatan angin di sekitar perairan Karangasem misalnya mencapai empat hingga 20 kilometer per jam.

Aktivitas penyeberangan menuju Lombok dari Pelabbuhan Padangbai, Karangasem juga tertunda hingga sepekan ke depan. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III, Maqhi mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran sejak 6 Februari lalu.

"Surat edaran itu masih berlaku hingga beberapa hari ke depan sampai kami mengeluarkan pemberitahuan terbaru," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement