Kamis 09 Feb 2017 12:48 WIB

Masjid di Yogya Pun Fasilitasi Jamaah yang akan Nyoblos Cagub Muslim Jakarta

Rep: Yulianingsih/ Red: Joko Sadewo
 Masjid Jogokaryan Yogya
Foto: MasjidJogokaryan.com
Masjid Jogokaryan Yogya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Takmir Masjid Jogokaryan Yogyakarta memfasilitasi jamaah masjid tersebut yang asli dari Jakarta untuk mudik secara gratis. Ini agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya pada pilkada serentak, 15 Februari mendatang.

Takmir masjid bahkan menyebarkan pengumuman tersebut melalui grup media sosial milik jamaah di masjid itu. "Ini khusus untuk jamaah Masjid Jogokaryan dan sekitarnya yang asalnya atau memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Jakarta," ujar Sekretaris Takmir Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, Wahyu Tejo Raharjo, kepada Republika.co.id, Kamis (9/2).

Menurut dia, langkah itu ditempuh sebagai bukti konkret penjabaran surah al-Maidah tentang memilih pemimpin. "Kita ingin menginspirasi masjid atau kelompok lain untuk melakukan hal yang sama. Ini bukti konkretnya," katanya.

Pihaknya tidak meminta jamaah yang mau mudik ke Jakarta untuk memilih salah satu pasangan calon (paslon) yang maju di Pilkada Jakarta. Pihaknya hanya meminta untuk tidak memilih calon pimpinan non-Muslim. "Mau pilih siapa saja silakan, tapi yang Muslim," ujarnya.

Dia mengakui, sejak diumumkan dua hari lalu hingga saat ini sudah ada delapan jamaah Masjid Jogokaryan yang mendaftar akan mudik ke Jakarta untuk ikut pencoblosan. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah hingga 14 Februari mendatang atau sehari sebelum pelaksanaan pilkada serentak.

Jumlah jamaah masjid Jogokaryan yang berasal dari Jakarta, menurut dia, juga cukup banyak. Mereka akan berangkat menggunakan beberapa moda transportasi baik kereta api maupun bus. Bahkan jika ada yang berangkat bersamaan dalam jumlah banyak, pihak takmir akan menyediakan travel khusus.

"Saat ini yang berminat banyak sekali terutama mahasiswa, tetapi mereka bukan jamaah Masjid Jogokaryan jadi terpaksa kita tolak. Sesuai tujuan awal ini khusus jamaah Masjid Jogokaryan saja," ujarnya.

Pihaknya, kata Tejo, juga menolak beberapa kelompok atau orang yang akan memberikan dana untuk gerakan tersebut. Menurut dia, semua dana yang digunakan untuk kegiatan ini murni dari kas takmir masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement