REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah meningkatkan antisipasi pengamanan di tujuh daerah penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017 di Provinsi Jawa Tengah. Langkah ini menyusul kian meningkatnya eskalasi potensi gangguan menjelang tahapan pemungutan suara.
Kondisi tersebut kemudian diantisipasi dengan ‘pengerahan’ pasukan Brimob Polda Jawa Tengah untuk perbantuan keamanan ke sejumlah daerah penyelenggara pilkada serentak di Jateng.
“Khusus di Kabupaten Pati ada Satuan Brimob Polda Jawa Tengah yang diperbantukan di sana,” kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, usai melepas pasukan bantuan pengamanan Pilkada DKI Jakarta, di Mako Brimob Srondol, Semarang, Rabu (8/2).
Selain wilayah Pati, pasukan Brimob Polda Jawa Tengah juga di-BKO (red; Bawah Kendali Operasi) di Kabupaten Brebes serta sejumlah wilayah lain yang suhu politiknya terus mengalmi fluktuasi dan memanas.
Kapolda menegaskan, peningkatan antisipasi keamanan dilakukan karena situasi politik jelang pelaksanaan pemungutan suara yang kian meningkat. Seperti di Pati yang suhu politiknya kian memanas.
“Pada masa kampanye ini, aparat kepolisian telah meningkatkan pengamanan di wilayah Pati, karena mobilisasi massa sudah sangat tinggi pada saat digelar kampanye terbuka,” kata Condro.
Saat pencoblosan dan penghitungan suara nanti, lanjutnya, juga sudah disiapkan pola pengamanan yang akan dilakukan di daerah tersebut, dengan dukungan unsur Linmas di masing-masing daerah maupun unsur TNI.
Misalnya pola pengamanan satu tempat pemungutan suara (TPS) dua anggota Polri, atau pola dua anggota anggota Polri memback up beberapa TPS di sekitarnya. “Misalnya dua anggota Polri memback up lima TPS dan kalau situasi aman terkendali bisa memback up 10 TPS,” jelasnya.