Selasa 07 Feb 2017 21:14 WIB

KAMMI: KTP Palsu Jelang Pilkada Sangat Bahaya

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Achmad Syalaby
Polisi menunjukkan barang bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli (kiri) dan KTP palsu (kanan) saat ungkap kasus KTP palsu di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/8).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Polisi menunjukkan barang bukti Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli (kiri) dan KTP palsu (kanan) saat ungkap kasus KTP palsu di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Minggu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —- Menjelang pelaksanaan Pikada DKI Jakarta, beredar bukti yang ditemukan oleh Bea Cukai sejumlah KTP Palsu yang dikirim melalui jasa ekspedisi dari Kamboja. Dalam paket kiriman terdapat banyak KTP.  

Ketua  Tim Pengawalan Pilkada Jakarta (TPPJ) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Najmu Fuady mengatakan, KTP palsu yang dikirim ke Jakarta baru-baru ini dikaitkan dengan hoax. Padahal dari bukti-bukti yang didapatkan, KTP palsu ini benar-benar ada dan sudah disita oleh pihak Bea Cukai. "Kejadian ini sangat berbahaya, apalagi ditujukan kepada etnis tertentu. Nantinya dapat menganggu keharmonisan kehidupan warga Jakarta,” ujar Najmu, Selasa (7/2).

Melansir dari kicauan Twitter oleh Andi Arief, Mantan staf khusus Presiden era SBY pada Selasa (7/2). Dalam kicauannya @andiarefaa mengungkapkan fakta-fakta hasil temuan dari Bea Cukai. Diantaranya, Andi menjelaskan, KTP yang beredar di media merupakan hasil tangkapan kiriman melalui FedEx berasal dari Kamboja yang hendak dikirim ke Jakarta Utara. 

Dia pun menyarankan pihak Kemendagri, KPU dan Bawaslu segera temui pihak Fedex dan bea cukai bandara untuk melakukan penyelidikan. "Untuk kepentingan negara, Depdagri, KPU dn Bawaslu jangan malu menganulir pernyataan KTP ganda adalah Hoax. selidiki ke bandara, gampang."

Najmu menambahkan, TPPJ KAMMI akan senantiasa mengawal Pilkada DKI sampai tuntas. Sehingga tercipta suasana demokrasi yang bersih dan dapat menjadi contoh bagi Pilkada di daearh-daerah lain. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement