Selasa 07 Feb 2017 18:57 WIB

Gelar Razia, Satpol PP Amankan Pelajar Simpan Video Porno di Ponsel

Rep: Andrian Saputra/ Red: Hazliansyah
pelajar bolos sekolah terjaring razia
Foto: antara
pelajar bolos sekolah terjaring razia

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puluhan siswa di Solo terjaring razia oleh Satpol PP karena kedapatan berkeliaran di saat jam belajar sekolah pada Selasa (7/2) siang.

Sebanyak 25 pelajar yang kebanyakan merupakan siswa SMA sederajat, digiring ke kantor Satpol PP karena bolos sekolah. Satpol PP mendapati siswa asyik menghabiskan waktu saat jam belajar berlangsung di beberapa tempat seperti warung makan, rental gim, dan warung internet (warnet).

A (17 tahun) menjadi salah satu siswa yang terjaring dalam razia tersebut. Menggunakan seragam sekolah, dia kepergok bolos sekolah bersama sejumlah temannya di sebuah warung makan di Solo. Dia pun dibawa ke kantor Satpol PP untuk di data dan diberikan pembinaan.

"Dinasihatin saja karena bolos, tadi disuruh baris-berbaris. Bikin janji tidak akan bolos lagi," kata dia.

Satpol PP juga melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan siswa yang terjaring razia tersebut.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah, Satpol PP Kota Solo, Arif Darmawan mengatakan hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran siswa membawa barang yang dilarang dan membahayakan seperti senjata tajam atau obat-obatan terlarang. Meski tak ditemukan, kata dia, terdapat sejumlah siswa yang membawa rokok dan ponsel berisi video porno.

"Kami lakukan pembinaan kepada mereka, diberi hukuman pendidikan seperti baris-berbaris," tuturnya.

Arif mengatakan, siswa baru diizinkan pulang dengan syarat orang tua yang menjemput langsung. Razia terhadap pelajar yang membolos ini akan terus dilakukan.

Dilain sisi, dia meminta pemilik tempat-tempat seperti warung internet, rental gim, warung makan menegur dan menasihati siswa yang mencoba bolos sekolah.

"Sebab kalau siswa kedapatan bolos, ada di warnet pakai seragam itu bukan hanya siswanya yang dirazia, tapi juga pemilik warnetnya akan dikenakan sanksi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement