Senin 06 Feb 2017 17:10 WIB

Polisi tak Tahu Siapa yang Menggeruduk Rumah SBY

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana Rumah baru Presiden RI ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Mega Kuningan , Jakarta, Ahad (29/10).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Suasana Rumah baru Presiden RI ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Mega Kuningan , Jakarta, Ahad (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, tiba-tiba digeruduk ratusan massa, Senin (6/2) menjelang sore. Atas kejadian itu, polisi akan menyelelidiki siapa yang menjadi dalang aksi unjuk rasa tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan membenarkan adanya aksi demo itu. Namun, ia mengaku tidak menerima surat pemberitahuan aksi tersebut. Saat itu, kata dia, polisi sedang mencari siapa dalang di balik pengerahan massa ke rumah ketua umum Partai Demokrat tersebut.

"Saya tidak tahu mereka, pokoknya tidak boleh demo di kediaman. Sekarang kami selidiki siapa itu dan siapa di balik massa itu," ujar Iwan saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

Iwan menuturkan, saat ini kondisinya sudah normal dan telah dibubarkan paksa oleh aparat. "Sekarang kondisi normal,  udah dibubarkan paksa," ujarnya.

Iwan menjelaskan, setidaknya ada sekitar 300 massa yang berunjuk rasa di rumah suami Ani Yudhoyono tersebut. Namun, kata dia, pihaknya juga tak mengetahui secara pasti apa tuntutan para demonstran tersebut.

Adanya aksi tersebut juga disampaikan SBY melalui akun resmi Twitter-nya, @SBYudhoyono pada pukul 15.05 WIB, hari ini. "Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di kuningan digruduk ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," kata SBY melalui akun Twitter.

Baca juga,  Fahri Duga Penyadapan SBY Dilakukan Intelijen Asing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement