Senin 06 Feb 2017 08:15 WIB

Banyak KTP Ganda, Agus: Ini Pelajaran yang Buruk

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) memenuhi permintaan sejumlah siswa untuk berjabat tangan saat berkampanye di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (3/2).
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) memenuhi permintaan sejumlah siswa untuk berjabat tangan saat berkampanye di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nonmr urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono menganggap isu beredarnya KTP ganda sebagai pelajaran yang buruk bagi masyarakat. Selain itu, menurutnya, beredarnya KTP ganda tersebut bisa menyakiti hati warga Jakarta yang ingin menjalankan demokrasi dengan adil

"Ini (KTP Ganda) tentunya pelajaran yang buruk sekali bagi kita semuanya kalau ini dibiarkan terjadi. Ini yang saya bilang janganlah kita menyakiti hati rakyat yang benar-benar ingin menjalankan demokrasi dengan adil, dengan baik dan tentunya dengan fair," kata Agus di Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad (5/2).

Maka dari itu, putra sulung Suilo Bambang Yudhoyono itu berharap, isu beredarnya KTP ganda tersebut bisa ditindak dengan cepat dan terukur. Menurutnya, para pemangku kebijakan yang terkait dengan digelarnya Pilgub DKI Jakarta bisa segera mengatasinya, dan mencegah potensi kecurangan lainnya.

"Semua pemangku kebijakan dan semua yang memiliki kewenangan untuk menertibkan dan mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan di Pilkada DKI Jakarta ini ya benar-brnar melakukan aksinya dengan cepat dan juga terukur," ucap Agus.

Agus juga ingin agar ada edukasi kepada masyarakat terkait kecurangan-kecurangan yang mungkin saja terjadi menjelang pemilihan. Termasuk, sanksi yang akan diterima oleh setiap orang yang terlibat dalam kecurangan tersebut.

"Jelaskan kepada publik, apa saja potensi-potensi kecurangan yang terjadi di lapangan dan bagaimana kita mencegahnya. Termasuk apa yang akan menjadi konsekuensi jika seseorang itu terlibat penyelewengan ataupun kecurangan," tambah Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement