REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pengamat komunikasi politik dari President University Jababeka-Cikarang, Achmad Supardi, menilai calon wakil bupati Bekasi nomor urut 2, Ahmad Dhani, punya posisi menarik dalam konstelasi politik Kabupaten Bekasi. Ini berkaitan dengan polarisasi masyarakat secara nasional pascaaksi damai 212.
Achmad Supardi mengungkapkan, yang paling menarik dari kelima paslon yang akan berlaga dalam Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 adalah keberadaan Ahmad Dhani. Bukan semata lantaran popularitasnya sebagai musisi, melainkan posisinya dalam kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Dengan tetap berlangsungnya persidangan Ahok di Jakarta, kemudian dengan peristiwa 411, 212, dan polarisasi masyarakat secara nasional yang masih ada saat ini, saya melihat ada hubungan meskipun tidak langsung, dengan keberadaan Ahmad Dhani," ujar Achmad Supardi, kepada Republika.co.id, Ahad (5/2).
Achmad menerangkan, Ahmad Dhani menunjukkan posisi tegas dalam kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok. Pertama, Ahmad Dhani sudah jelas kontra Ahok. Kedua, dia dipandang dekat dengan kelompok Islam, yang dalam hal ini dianggap radikal.
Pengamat komunikasi politik asal Kabupaten Bekasi ini melihat posisi Ahmad Dhani sebagai distiller atau orang yang bisa melakukan distilasi atau penyulingan. Dengan keberadaan Ahmad Dhani, pemilih yang tadinya masih ragu-ragu atau memiliki identitas ganda lebih mudah menentukan sikap.
Lanjut Achmad, Sa'duddin yang tadinya ingin merangkul lebih banyak calon pemilih tidak bisa terlalu leluasa. Pemilih pro-Ahok akan menjauh dari pasangan nomor dua ini. Sebaliknya, mereka yang dari awal memang sudah memiliki simpati atau kecenderungan dekat dengan kelompok Muslim makin mendekat.
Menurut Achmad, kemampuan Sa'duddin merangkul kelompok ini akan lebih besar lagi. "Keberadaan Ahmad Dhani akan menjadi pembeda. Ibarat zat kimia, ketika dia ada, maka yang lain menyingkir, yang lain terikat ke tengah. Sehingga keberadaan dia akan menjadi distiller," lanjut Achmad.
Apakah pembeda itu menguntungkan atau justru mengurangi perolehan suara Ahmad Dhani? Achmad mengaku tidak dapat menebak arahnya. "Menguntungkan atau tidak tentu tergantung berapa banyak orang yang bersimpati pada kelompok Muslim tersebut, dan berapa banyak yang sebenarnya mengharapkan Bekasi ini memiliki model kerja/pemerintahan yang mirip dengan Ahok. Mana yang lebih besar," ujar dia.