Ahad 05 Feb 2017 17:58 WIB
Pilkada DKI

Survei: Ahok takkan Melenggang Mudah, Agus dan Anies Bisa ke Putaran Kedua

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Banyak kalangan dari lembaga survei melihat bahwa peta persaingan politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta sulit diprediksi. Berbagai kejadian yang muncul satu per satu membuat siapa saja bisa lolos menjadi orang nomor satu di Jakarta.

Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim mengatakan, pada awal pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot memiliki modal yang kuat untuk kembali terpilih. Kinerja yang cukup baik dan pengalaman mereka duduk di birokrasi, membuat Ahok kemungkinan besar membuat dirinya bisa mengalahkan dua pasangan lain.

Namun, seiring waktu persoalan yang membelit Ahok mulai membuat elektabilitas mantan bupati Belitung ini perlahan redup. Justru pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi sedikit demi sedikit mulai menyaingi elektabilitas Ahok.

"Sekarang unsur perilaku ini sangat berpengaruh. Kita bisa lihat kejadian kemarin mereduksi elektabilitas Ahok," kata Abdul dalam sebuah diskusi, Ahad (5/1).

Dengan keadaan sekarang, banyak lembaga survei melihat bahwa Ahok tidak akan melenggang mudah maju kembali. Sebab, kemungkinan Pilkada DKI Jakarta harus memainkan putaran kedua sangat besar dengan kondisi sekarang.

Abdul menjelaskan,‎ dari survei yang dilakukan SSI, Agus-Sylvi kemungkinan besar akan lolos untuk masuk putaran kedua, jika elektabilitas Ahok masih turun hingga menjelang pencoblosan. Sementara pasangan Anies-Sandi berada sedikit di bawah Agus-Sylvi.

Jika Ahok lolos ke putaran kedua maka saingannya baik Agus-Sylvi atau Anies-Sandi kemungkinan besar yang akan memenangkan pertarungan DKI Jakarta. Sebab, suara Agus dan Anies hampir mirip dan akan sulit masuk ke kubu Ahok.

Namun, jika Agus-Sylvi bertanding dengan Anies-Sandi pada putaran kedua, kemungkinan kemenangan akan diperoleh Anies-Sandi. Pemilih yang sebelumnya memberikan suara atas Ahok-Djarot kemungkinan kecil memilih Agus-Sylvi karena bentrokan yang cukup keras menjelang pilkada putaran pertama.

"‎Yang menarik nanti kalau Agus-Sylvi lawan Anies-Sandi, itu potensi menangnya Anies. Karena ternyata migrasi dari suara pak Ahok lebih besar ke Anies," ujar Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement