Sabtu 04 Feb 2017 17:46 WIB

Korban Banjir Manado Gembira Dapat Bantuan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Muhammad Hafil
Khofifah Indar Parawansa.c
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Khofifah Indar Parawansa.c

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Raut wajah gembira terpancar dari muka 1.000 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang Manado 2014 silam. Bagaimana tidak, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membawa bantuan isi rumah bagi mereka senilai Rp 3 miliar. Sebelumnya, korban banjir Manado direlokasi ke Desa Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.

Dalam siaran pers kepada Republika.co.id, salah satu penerima bantuan, Jengli Susi Wewengka (42) mengaku bahagia dan bersyukur atas pemberian pemerintah tersebut. Ia tidak mempermasalahkan besar kecilnya bantuan yang diterima. "Terima kasih sekali. Bantuan ini menandakan kalau pemerintah sangat peduli dengan kita orang," katanya di sela penyerahan bantuan hunian tetap oleh Mensos, Sabtu (4/2). 

Jengli mengatakan, sebelum direlokasi, ia, suami, beserta tiga anaknya tinggal di pengungsian. Lamanya mencapai tiga bulan tanpa membawa harta benda lantaran hanyut dan rusak dibawa banjir bandang yang terjadi tiga tahun lalu. "Saya cuma bisa menyelamatkan ijazah anak-anak sama sertifikat rumah. Pakaian yang tersisa cuma yang dipakai dibadan," kenang Jengli. 

Menurut dia, kejadian banjir tersebut mengubah hidupnya menjadi tambah miskin. Terlebih sang suami, Muslimin Sanusi (50) hanya bekerja menjadi penjahit dengan penghasilan tidak menentu. 

Tidak hanya itu, lanjutnya, trauma banjir juga membekas dipikiran anak-anaknya. Setiap kali hujan besar, anak-anaknya begitu tampak ketakutan.  "Mudah-mudahan kami bisa melanjutkan hidup dengan baik di sini," katanya.

Hal senada juga disampaikan Rita Dandape (65). Cepatnya banjir yang menerjang perkampungannya membuat ia tidak bisa menyelamatkan harta benda yang dimiliki. Karena itu, oa merasa bersyukur atas bantuan isi hunian tetap yang diberikan Mensos kepadanya. "Semoga saya dan keluarga betah tinggal di sini. Saya tidak mau kembali lagi ke tempat dulu, takut kebanjiran lagi," kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement