Sabtu 04 Feb 2017 12:50 WIB

Bukan Ahok, Jokowi Dinilai Paling Terdampak Isu Penyadapan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA.CO.ID
Mata-mata dan penyadapan arus data dan komunikasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ali Munhanif berpendapat, isu penyadapan telpon antara Susilo Bambang Yudhoyono dengan KH Ma'ruf Amin tidak berpengaruh secara langsung terhadap elektabilitas Ahok di Pilgub DKI 2017. Menurutnya, yang paling kena dampak dari penyadapan tersebut adalah pemerintahan Jikowi, yang mendapat persepsi buruk dari masyarakat.

"Soal penyadapan, justru yang terkena dampak itu adalah persepsi publik tentang pemerintahan Jokowi. Mungkin saja hal itu bisa berpengaruh pada persepsi orang terhadap Ahok juga, tapi efek dari isu penyadapan itu tidak begitu langsung," kata Ali saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (4/2).

Maka dari itu, menurutnya, pemerintah jangan salah langkah dalam menangani isu penyadapan tersebut. Pemerintah menurutnya harus memberikan klarifikasi yang jelas terkait isu tersebut.

Jika memang isu penyadapan tersebut tidak benar, maka harus memberikan klarifikasi bahwa penyadapan tersebut tidak benar-benar terjadi. Sehingga, itu bisa mengubah persepsi buruk dari masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi.

"Pemerintah harus pandai-pandai meng-handle, seberapa benar isu (penyadapan) tadi dibuat. Kalaupun tidak benar, klarifikasi macam apa yang harus berhasil meyakinkan publik bahwa itu tidak ada. Lalu akhirnya mengubah persepsi masyarakat tentang pemerintahan," terang Ali.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement