REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta kementerian/lembaga tidak berjalan sendiri-sendiri dalam upaya membangun citra Indonesia di dunia internasional.
"Setiap kementerian/lembaga tidak boleh jalan sendiri-sendiri," kata Presiden Jokowi ketika memimpin rapat kabinet terbatas membahas brand power Indonesia di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Ia mencontohkan Kementerian Perdagangan mengangkat slogan Remarkable Indonesia, Kementerian Pariwisata mengusung Wonderfull Indonesia, juga promosi BKPM yang punya tema sendiri.
Presiden menyebutkan pada September 2016, kabinet terbatas telah membahas mengenai strategi peningkatan citra Indonesia di mata dunia. "Dalam ratas kali ini saya ingin mendengarkan perkembangan langkah-langkah konkret, langkah tindak lanjut dari program 'national branding' tersebut," ujarnya.
Presiden mengingatkan brand power Indonesia masih lemah, baik untuk perdagangan, investasi maupun pariwisata dibanding negara-negara lain. Dari data yang ia peroleh, yang perdagangan dan investasi, brand power Indonesia berada di posisi 6,4 persen, kalah dengan Singapura yang mencapai hampir 10 persen dan Thailand yang sedikit di atas Indonesia.
Posisi itu berada di bawah rata-rata dunia yang mencapai 7,7 persen. Di bidang Pariwisata brand power Indonesia berada di posisi 5,2 persen, artinya juga masih rendah di bawah Thailand 9,4 persen yang memimpin di Asia serta Singapura yang angkanya 8,6 persen.
"Ini harus segera kita perbaiki, saya melihat saat ini banyak negara yang habis-habisan menggarap national brandingnya," katanya.
Ia menyebutkan dengan menggarap brand power, mereka ingin meningkatkan daya saing baik bidang investasi, bidang perdagangan dan pariwisata. "Mereka juga berlomba-lomba membangun reputasi di dunia dengan cara soft power, diplomasi, kebudayaan, film, diplomasi kuliner sampai diplomasi di olahraga," tuturnya.