Rabu 01 Feb 2017 22:43 WIB

Hilir Jatim Masih Siaga Banjir Bengawan Solo

Tim SAR sedang mencari korban perahu tenggelan di perairan Bengawan Solo.
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Tim SAR sedang mencari korban perahu tenggelan di perairan Bengawan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga banjir daerah hilir Jawa Timur, Lamongan, dalam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo, Rabu (1/2).

"Daerah hilir Jawa Timur, di Lamongan, masih siaga banjir, tetapi kenaikan air tidak terlalu tajam," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro.

Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, masing-masing 7,11 meter (siaga I), 5,12 meter (siaga II), 3,89 meter (siaga I) dan 1,78 meter (siaga I), Rabu pukul 18.00 WIB. "Ketinggian air Lamongan, ada kenaikan disebabkan pengaruh hujan lokal, tetapi tidak signifikan dibandingkan tiga jam lalu," ucapnya.

Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro di bawah siaga banjir 12,30 meter (siaga I-13,00 meter). "Ketinggian air di Bojonegoro turun sekitar 6 centimeter dibandingkan tiga jam lalu," ucapnya.

Ia menambahkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir. "Sepanjang di hulu tidak terjadi hujan deras kondisi Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan kembali surut," ucapnya.

Oleh karena itu, ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, jawa Timur, akan cenderung turun. "Ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, saat ini di bawah siaga banjir," ucap Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik.

Kasi Logistik dan Prasarna BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo di daerah tetap dilakukan.

Hanya saja, lanjut dia, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya dilakukan tiga jam sekali, karena belum masuk siaga banjir. "Pemantauan ketinggian air Bengawan Solo dilakukan satu jam sekali kalau sudah masuk siaga banjir," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement