Rabu 01 Feb 2017 22:03 WIB

BPJS Kesehatan Luncurkan Fitur Mobile Screening

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Petugas menyortir kartu BPJS kesehatan warga binaan Sosial (WBS) pada acara penyerahan kartu BPJS Kesehatan di Jakarta.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas menyortir kartu BPJS kesehatan warga binaan Sosial (WBS) pada acara penyerahan kartu BPJS Kesehatan di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara serentak meluncurkan fitur BPJS Kesehatan mobile screening. Peserta BPJS dapat melakukan deteksi dini terhadap faktor risiko empat penyakit kronis lewat telepon pintar.

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Bekasi, Siti Farida Hanoum, mengatakan aplikasi ini mempermudah peserta JKN-KIS melakukan deteksi dini risiko penyakit kronis. Jika dulu peserta BPJS harus datang ke fasyankes untuk melakukan skrining, kini cukup lewat telepon pintar.

"Kita bisa terdeteksi lebih awal, khususnya faktor risiko empat penyakit besar yang memyerap biaya JKN-KIS cukup besar. Yakni, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, dan ginjal," kata Siti Farida Hanoum kepada Republika, Rabu (1/1).

Hanoum menjelaskan, fitur BPJS Kesehatan mobile screening merupakan alat deteksi dini terhadap faktor risiko empat penyakit, yakni diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner. Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS Kesehatan Mobile di Playstore, kemudian melakukan registrasi dengan mengisi data diri.

Setelah masuk ke sistem, ujar Hanoum, peserta dapat memilih menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kemudian, peserta diminta mengisi 47 pertanyaan yang terdiri dari kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, riwayat penyakit keluarga, penyakit yang pernah diidap, dan pola makan. Setelah semua pertanyaan terjawab, akan muncul hasil skrining riwayat kesehatan.

Menurut Hanoum, peserta dengan hasil skrining risiko sedang atau tinggi akan diarahkan untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan Gula Darah (GDP/GDPP) di fasilitas kesehatan tempat peserta terdaftar. Apabila risiko rendah, disarankan menjaga pola hidup sehat dan latihan fisik rutin minimal 30 menit sehari. Skrining dapat diulangi setahun sekali.

"Dengan diluncurkannya fitur skrining riwayat kesehatan ini, peserta JKN-KIS dapat lebih aware untuk melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan. Semakin dini peserta mengetahui risiko kesehatannya, semakin cepat upaya pengelolaan risiko dilakukan sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun," kata Siti Farida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement