REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Untuk mengurangi luapan air saat hujan, Pemkot Denpasar menggalakkan pembuatan biopori di rumah-rumah penduduk. Dengan demikian kata Kabag Humas Ida Bagus Rahoela, kekhawatiran terjadinya genangan air saat hujan akan berkurang.
"Kalau hujan, pastilah ada genangan air. Tapi kalau ada biopori di setiap rumah penduduk, air akan mudah diserap," kata Rahoela.
Menjawab Republika.co.id di Denpasar, Rabu (1/2), Rahoela mengatakan, biopori sangat berguna untuk mengatasi terjadinya genangan air. Cara ini sebut Rahoela, sudah diterapkan di Denpasar sejak lima tahun terakhir dan ternyata biofori berhasil mengurangi luapan air.
Biofori adalah lubang berukuran 20 cm x 20 cm dengan kedalaman satu meter. Di dalam lubang diberi gambut, sehingga selain bisa menyerap air, juga bisa membuat tanah menjadi lebih subur. "Sejak biopori dibuat di rumah-rumah penduduk, genangan air di jalan atau pekarangan rumah penduduk tidak terlalu lama. Paling lama 30 menit air sudah terserap oleh tanah," katanya.
Rahoela mengatakan, Sejak tiga hari terakhir hujan lebat terus mengguyur kota Denpasar sepanjang hari. Namun demikian sebutnya, belum ada laporan sudah terjadinya banjir di ibukota Provinsi Bali itu
"Kalau pohon tumbang memang ada, karena dahan pohon tidak mampu menahan air hujan yang lebat, ditambah dengan angin yang kencang," katanya.