REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta memastikan proses distribusi logistik Pilkada di 101 daerah tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas. Hal ini guna kelancaran pelaksanaan Pilkada pada 15 Februari mendatang.
Menurut Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz tepat waktu dalam arti siap didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) sehari sebelum pemungutan suara. Ia juga meminta agar KPU menyiapkan strategi distribusi Pilkada untuk daerah-daerah yang jauh dan terpencil.
"Jangan sampai pada saat hari pemungutan suara masih ada logistik yang belum sampai di TPS, karena daerahnya berbeda-beda maka strategi distribusi harus baik," ujar Masykurudin Hafidz kepada Republika.co.id pada Rabu (1/2).
Selain itu, proses distribusi juga harus tepat secara jumlah dan kualitas. Hal ini agar jangan sampai ada logistik terima surat suara yang mengalami kelebihan atau kekurangan. "Kalau kurang, jelas akan menggangu pemungutan suara, lebih akan terjadi potensi penyalahgunaan surat suara untuk kepentingan tertentu," katanya.
Ia juga meminta, agar setelah proses sortir logistik Pilkada hingga distribusi surat suara ke TPS juga dipastikan keamanannya. Begitu pun dalam proses sortir pemungutan suara.
"Saya sebut, ini tepat kualitas, dalam melakukan sortir surat suara, harus dipastikan betul kualitas dari surat suara dan lainnya. Jangan sampai begitu tiba di TPS untuk digunakan logistik mengalami perubahan kondisi," katanya.
Sebelumnya, KPU saat ini telah ada 75 daerah yang logistiknya sudah sampai ke tingkat kabupaten/kota. Sementara sisanya, 26 daerah masih berproses distribusi logistik Pilkadanya.
"Sisanya 26 daerah sedang proses, sebagian masih di pabriknya, sebagian masih di perjalanan," kata Komisioner KPU RI Divisi Perencanaan Keuangan dan Logistik, Arief Budiman saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/2).
Meski begitu, ia memastikan kesiapan logistik Pilkada untuk pemungutan suara 15 Februari mendatang di 101 daerah. Logistik Pilkada yang antara lain terdiri dari kertas suara, kotak suara, dan sejumlah formulir itu dipastikan tiba di tempat pemungutan suara (TPS) sehari sebelum hari pemungutan suara.
Kendati masih ada 26 daerah yang belum tiba, namun ia memastikan logistik akan segera tiba di masing-masing wilayah. Karena, menurutnya proses produksi logistik seluruh daerah Pilkada telah selesai. Hanya memang, proses distribusi logistik yang masih terus berproses.
Logistik Pilkada yang telah sampai di tingkat kabupaten/kota tersebut selanjutnya akan terlebih dahulu disortir, kemudian dipacking ke kotak suara. "Kemungkinan seminggu sebelum hari pemungutan suara mulai didistribusikan ke kecamatan, diperkirakan tiga hari ke kecamatan, tiga hari ke desa, satu hari sebelum pemungutan suara sudah tiba di TPS," kata Arief.