Rabu 01 Feb 2017 15:59 WIB

Gus Sholah Minta Kubu Ahok Buktikan Pembicaraan SBY-KH Ma'ruf Amin

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid alias Gus Sholah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuiren Jombang, Jawa Timur, KH Solahuddin Wahid mempertanyakan bukti percakapan via telepon antara mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, seperti yang disampaikan tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut pria yang akrab disapa Gus Sholah itu, jika memang benar apa yang ditudingkan kepada Kiai Ma'ruf itu artinya mereka melakukan penyadapan. Padahal, penyadapan hanya boleh dikakukan oleh aparat penegak hukum.

"Dari mana dapat informasi, menyadap tanpa izin kan melanggar hukum," kata Gus Sholah kepada Republika.co.id, Rabu (1/2).

Karena itu, Gus Sholah tak mempersoalkan jika Ahok dan kuasa hukumnya akan melaporkan Kiai Ma'ruf ke polisi. Namun, Ahok justru bisa dilaporkan balik atas kegiatan penyadapan. Gus Sholah meminta Ahok dan tim kuasa hukumnya tidak menuduh sembarangan.

Gus Sholah menegaskan, mereka harus menjelaskan darimana percakapan tersebut didapatkan. "Nuduh-nuduh dari mana buktinya?" ujarnya.

Sebelumnya, nama SBY muncul saat kuasa hukum Ahok melontarkan pertanyaan kepada saksi Kiai Ma'ruf. "Apakah sebelum pertemuan hari Jumat, Kamisnya ada telpon dari SBY sekitar pukul 10:16 WIB supaya diatur pertemuan dengan paslon satu agar diterima di PBNU dan SBY juga minta segera dikeluarkan fatwa soal penodaan agama," kata kuasa hukum Ahok, Humphrey Djemat kepada Kiai Ma'ruf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement