Rabu 01 Feb 2017 15:13 WIB

Banjir Melanda Tiga Kabupaten di Pulau Sumbawa

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Angga Indrawan
Banjir rob (ilustrasi)
Foto: Antara
Banjir rob (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Selasa (31/1)  mengakibatkan sejumlah wilayah di Pulau Sumbawa terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan, banjir meliputi sejumlah titik di Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, dan Bima.

Kepala BPBD NTB Muhammad Rum menyebutkan, terdapat enam kelurahan dan dua desa di Kecamatan Taliwang dan satu desa di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat yang terendam banjir setinggi 35 cm sampai 100 cm. 

"Hingga Rabu (1/2) pagi, hujan masih turun namun dengan intensitas rendah," ujarnya di Mataram, NTB, Rabu (1/2).

Wilayah terdampak banjir antara lain sejumlah kelurahan di Kecamatan Taliwang seperti Kelurahan Bugis dengan 1.328 kepala keluarga (KK) atau 4.838 jiwa, Kelurahan Arab Kenangan sebanyak 798 KK atau 4.838 jiwa, Kelurahan Kuang sebanyak 1.854 KK atau 6.416 jiwa, Kelurahan Menala 1.882 KK atau 6.554 jiwa, Kelurahan Sampir 1.252 KK atau 4.266 jiwa, Kelurahan Dalam 1.216 KK atau 4477 jiwa, Desa Sermong 328 KK atau 1.078 jiwa, dan Desa Temekan 335 Kk atau 1.107 jiwa. Rum melanjutkan, banjir juga melanda Desa Sapugara, Kecamatan Brang Rea yaitu sebanyak 965 KK atau 3344 jiwa. 

"Bahkan jalan di Desa Sapugara ini masih belum dapat dilalui karena ketinggian air mencapi 100 cm," ungkapnya.

Di Kabupaten Sumbawa, intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya Sungai Pamulung pada Senin (29/1) merendam tiga Kecamatan di Kabupaten Sumbawa yakni Kecamatan Unter Iwes dan Kecamatan Labuhan Badas dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 100 cm. 

"Total sebanyak 929 KK atau 3.276 jiwa mengalami dampak banjir," lanjut Rum.

Banjir juga merendam rumah tujuh KK di Kecamatan Sumbawa dengan ketinggian air sekitar cm.

"Tidak hanya merendam dan merusakkan rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan diantaranya, jembatan penghubung (limpas) sepanjang 15 Meter, jembatan antar desa di Dusun Kayangan, talut saluran irigasi, talut tebing kali, dan tanggul pelindung banjir," paparnya.

Rum menambahkan, banjir juga melanda lima desa yakni Desa Baru, Desa Nisa, Desa Waduwani, Desa Talabui, dan Desa Penapali di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada Selasa (31/1).

Banjir yang terjadi di Desa Baru dengan ketinggian hingga 50 cm meliputi Dusun Sinar dan Dusun Perintis. Sedangkan, di Desa Nisa, air sudah memasuki pemukiman warga, meluap ke gang-gang, dan diperkirakan volume air masih terus meningkat. 

"Sejumlah areal persawahan di Desa Waduwani tergenang air dan diperkirakan akan menyebabkan gagal panen," ucap dia.

Sedangkan di Desa Talabui, banjir menggenangi tiga rumah setinggi teras rumah. Sementara di Desa Penapali, banjir melewati jalan raya dan mulai meluap ke permukiman warga. 

Rum melanjutkan, pada Rabu ini seluruh anggota koramil Woha turun membantu membersihkan rumah warga yang terkena dampak banjir di Dusun Tekad Makur, Desa Nisa dan Desa Naru. Warga di kedua desa yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Pantauan TIM BPBD, TNI, Polri dan masyarakat, tidak ada korban jiwa," katanya menegaskan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement