REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menyampaikan kekagumannya terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin. Meski sudah menjadi saksi di persidangan selama tujuh jam, lanjutnya, Ma'ruf Amin tetap terlihat kuat.
"Tadi (kemarin, Selasa 31/1/17 saat Harlah NU) saya takjub sama Rois Am PBNU yang juga Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin luar biasa. Kasih Nasehat panjang tanpa text. Padahal paginya diperiksa di pengadilan 7 jam lebih dan beliau kuat," kata Fahri Hamzah di akun media sosial Twitter pribadinya, Rabu (1/2).
"Beliau mau menjadi saksi padahal beliau bisa menolak. Karena MUI itu sistem, posisi beliau bisa diganti. Beliau tidak saja datang, tetapi menjawab hal-hal yang sebetulnya beliau bisa tidak menjawab. Banyak pertanyaan tidak relevan tapi beliau layani semua pertanyaan. Termasuk yang menjebak," ujarnya.
"Stamina jiwa dan pikirannya luar biasa meski beliau sudah tua. Dari macet di Ragunan beliau mengejar acara harlahNU ke-91 di Salemba. Beliau agak terlambat. Macet. Tak lama duduk, beliau bersarung memberi hadiah kepada pemenang lomba. Lalu diminta memberikan nasehat pada acara yang dihadiri oleh semua pimpinan lembaga legislatif, dan kabinet".
"Dan beliau memberi nasehat dengan tenang, tajam dan fokus. Luar biasa. Saya baru mendengar belakangan bahwa beliau di-bully dalam sidang dan di sosial media. Dalam nasehat beliau dingin dan tenang, jiwanya tak terpengaruh. Emosinya datar".
"Sewaktu berpisah saya pamit memeluknya dan berbisik, 'Subhanallah Kyai, 7 jam di PN dan tausiah tak nampak lelah'. Beliau menjawab pendek, 'Alhamdulilah Fahri, saya masih sehat dan kuat, mohon doa'. Mari kita doakan beliau. Semoga Allah memberi beliau keberkahan umur dalam perjuangan," tutur Fahri Hamzah.