Selasa 31 Jan 2017 21:32 WIB

Pelancong Malaysia Diprediksi Dominasi Kunjungan ke Sumut

Peserta karnaval mengenakan pakaian Adat Nusantara mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Ahad (22/8)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peserta karnaval mengenakan pakaian Adat Nusantara mengikuti Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Ahad (22/8)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelancong asal Malaysia diprediksi masih mendominasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara tahun 2017. Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara Solahuddin Nasution.  

"Jumlah wisatawan asal Malaysia memang turun, tetapi diyakini jumlahnya tetap terbanyak dibandingkan dari negara lain," ujar Solahuddin Nasution di Medan, Selasa (31/1).

Data dari Badan Pusat Statistik Sumut, kata dia, menunjukkan pada 2016 hingga November, wisatawan asal Malaysia tinggal 100.459 orang dari periode sama tahun 2015 yang sudah mencapai 114.265 orang.

Meski turun, tetapi jumlah kedatangan wisatawan asal Malaysia masih tetap mendominasi dari total kunjungan wisman Sumut di periode sama yang sebanyak 204.693 orang.

"Jumlah total wisman Sumut hingga November 2016 itu sejumlah 204.603 orang itu turun 1,24 persen dari periode sama 2015 yang sudah 207.263 orang," katanya.

Menurut Solahuddin yang juga pemilik Cipta Tour and Travel, penurunan kunjungan karena persaingan yang semakin ketat antarnegara dan antarprovinsi di dalam negeri dalam menarik minat wisatawan.

Untuk Sumatera misalnya, Sumut bersaing ketat antara lain

dengan Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Batam dan bahkan Aceh yang juga sedang gencar berupaya menarik kunjungan wisatawan Malaysia dan Thailand.

Dengan Jawa, Sumut bersaing ketat dengan Bali, Bandung

dan Yogyakarta dimana maskapai penerbangan juga meningkatkan rute dari dan ke Malaysia di daerah itu.

"Adapun persaingan dengan luar negeri, Sumut bersaing dengan Thailand dan Singapura yang masih terus jor-joran menarik kedatangan wisman termasuk asal Malaysia," katanya.

Agar tidak kalah bersaing, kata dia, pemerintah dan pelaku industri pariwisata harus menguatkan sinergi dalam segala hal termasuk dalam membuat kegiatan promosi di Sumut, di provinsi lain dan di luar negeri.

"Momentum dijadikannya Danau Toba sebagai salah satu destinasi utama Indonesia harus dimanfaatkan Sumut untuk bisa menarik wisman lebih banyak lagi," katanya,

Diakui, promosi Danau Toba yang sudah gencar mulai tahun 2015, baru mulai kelihatan sedikit manfaatnya di tahun 2017 dan itupun baru efektif kalau infrastruktur seperti jalan Tol Medan-Tebingtinggi sudah bisa dioperasikan dan kawasan Danau Toba semakin nyaman.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Bismark Saor Pardamean, mengakui, penurunan kunjungan wisman pada 2016 terjadi pada semua pintu masuk Sumut yakni Bandara Kualanamu, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan laut Tanjungbalai Asahan.

Penurunan kunjungan terbesar berasal dari pintu pelabuhan laut baik Belawan dan Tanjugbalai Asahan yakni 4,49 persen dan 8,06 persen dibandingkan periode sama 2015.

Dari Bandara Kualanamu kedatangan wisman pada 2016 tinggal 177.695 orang dari periode sama 2015 yang tercatat 178.652 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement