REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan prajuritnya bersikap netral dan siap memberikan bantuan kepada Polri dalam pelaksanaan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017.
Demi kelancaran pesta demokrasi tersebut, Gatot menyatakan akan menerjunkan pasukan TNI yang tersebar di 101 daerah, baik tingkat Provinsi, maupum Kabupaten atau Kota.
"Salah satu bentuk partisipasi yang akan dilakukan TNI adalah dengan mengerahkan pasukan TNI yang disebar di seluruh wilayah Indonesia, guna menjaga dan mendeteksi kemungkinan ancaman terhadap pelaksanaan Pilkada," kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (30/1).
Gatot juga meminta semua pihak, termasuk media untuk mengawasi dan melaporkan apabila ada prajurit TNI yang terindikasi berpihak pada peserta Pilkada. Gatot juga berjanji akan segera melakukan tindakan dan prosea hukum, jika benar ada prajurit TNI yang bersikap tidak netral.
"Apabila ada prajurit TNI yang terindikasi berpihak pada peserta Pilkada, tolong sampaikan namanya siapa, pangkatnya apa, satuannya dimana, dan apa yang dilakukan, segera saya tindak dan proses hukum," tegasnya.
Selain itu, Gatot juga mengingatkan agar masyarakat tidak khawatir terkait adanya isu mengenai ancaman terhadap pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Itu tak lain karena menurutnya prajurit TNI telah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, jangan berprasangka yang tidak baik, sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dan tenang, karena pesta demokrasi harus bergembira,” ucapnya.