REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jakarta mengkritik dua debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang digelar KPUD DKI Jakarta. Wakil Ketua Umum Kadin Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, pelaku usaha sangat kecewa terhadap materi debat. Pasalnya, kata dia, dua kali debat yang sudah dilaksanakan sama sekali tidak materi secara teknis membahas kepentingan dunia usaha.
“Kami tadinya berharap dalam debat tahap kedua ini kepentingan dunia usaha dapat terakomodir,” ujar Sarman dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (29/1).
Pasalnya, menurut Sarman, tema yang diangkat sesuai dengan tantangan yang dihadapi pelaku usaha saat ini. Sarman menilai KPUD tidak peka terhadap kondisi Jakarta sebagai kota jasa.
Kemiskinan, pengangguran, kesenjangan dan pembangunan insfrastruktur muaranya ke ekonomi. Sarman tidak menemukan strategi yang ditawarkan ketiga pasangan calon dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta.
“Isu yang diangkat terlalu menonjolkan isu sosial politik daripada pembangunan ekonomi yang merupakan tulang punggung utama PAD DKI Jakarta,” kata Sarman.
Padahal, Sarman menuturkan, jika ekonomi Jakarta tumbuh dengan baik dan iklim usaha berjalan kondusif diyakini semua persoalan Jakarta akan terjawab. Sebab itu, menurut Sarman, ekonomi merupakan persoalan fundamental yang perlu digali dan dipertajam dalam ajang debat.