Sabtu 28 Jan 2017 18:16 WIB

Diwawancara Channel News Asia, Anies Paparkan Latar Belakang Indonesia Mengajar

Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan kembali kisahnya ketika membuat gerakan Indonesia Mengajar. Hal itu ia ungkapkan kepada Ralph Tampubolon dalam interview bersama Channel News Asia di kediamannya Sabtu (28/1).
Foto: istimewa
Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan kembali kisahnya ketika membuat gerakan Indonesia Mengajar. Hal itu ia ungkapkan kepada Ralph Tampubolon dalam interview bersama Channel News Asia di kediamannya Sabtu (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menceritakan kembali kisahnya ketika membuat gerakan Indonesia Mengajar. Hal itu ia ungkapkan kepada Ralph Tampubolon dalam interview bersama Channel News Asia di kediamannya Sabtu pagi (28/1).

Menurut Anies, dirinya tak menyangka program itu akan begitu berhasil. Sebab latar belekang gerakan Indonesia mengajar adalah mediatribusikan pendidikan yang merata ke seluruh Indonesia.

"Banyak daerah di Indonesia yang kekeurangan guru berkulitas dengan infrastruktur sekolah yang serba terbatas pula," ungkap Anies saat ditanya mengenai latar belakang gerakan Indonesia Mengajar.

Niat untuk mendistribusikan pendidikan ternyata memiliki efek yang sangat besar kepada kehidupan dan masa depan anak-anak di daerah, terlebih yang berada di pelosok Indonesia. "Dengan mengirim guru ke daerah-daerah di Indonesia yang ternyata tak hanya mendistribusikan pendidikan, tetapi mendiatribusikan masa depan bangsa," jelas Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menjelasakan yang dikirim merupakan guru muda yang masih minim pengalaman. "Justru itu mereka menawarkan cara mengajar yang baru, beda dan menyegarkan," ucap Anies lagi.

Anies yang juga menjadi inisiator gerakan itu berhasil menyakinkan para guru muda untuk datang dan mengajar ke pelosok negeri dengan penuh kebanggan. "Ini bukan tentang uang, mereka melakukannya demi kebanggaan, saya bilang ke mereka jika kamu ingin perbedaan inilah tempatnya," paparnya.

Cagub yang berpasangan dengan Sandiaga Uno itu juga mengatakan  bahwa para guru muda bukan hanya datang untuk megajar melainkan mereka juga akan belajar mengenai kepemimpinan.

"Di tempat itulah kepemimpinan mereka diuji mengenai bagaiman berkomunikasi dengan maayarakat, menyeleaaikan masalah dan lain sebagainya," tandas mantan ketua komite etik KPK itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement