Jumat 27 Jan 2017 18:01 WIB

Pak Harto Wafat, Kabar Alam, dan Liputan Wartawan

Suharto di Papua, 27 september 1969
Foto: Gahetna.nl
Suharto bersama Sukarno di Istana Bogor,19 juli 1967.

Pada 28 Desember 2008, sekitar pukul 08.50 WIB, Soeharto meninggalkan rumah sakit. Ia mengenakan baju batik dan celana warna gelap dan duduk di kursi roda. Tutut mendorong kursi roda jenderal berbintang lima yang terus tersenyum itu.

Kemudian Pak Harto dinaikkan ke kendaraan jenis "family wagon".
Suasana yang hampir sama saya alami saat Ibu Negara, Siti Hartinah (Tien) wafat pada 28 April 1996. Saat itu saya sedang bersama keluarga pulang sholat Idul Adha. Seperti biasa langsung menyetel televisi. Breaking news, Ibu Negara wafat, karena sakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Saat itu juga, sebagai wartawan Harian Merdeka, saya pamit pada keluarga untuk meluncur ke rumah duka, Jalan Cendana Nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat. Tak bisa mengunjungi keluarga yang sebelumnya sudah saya janjikan. Begitulah suka duka menjadi wartawan yang sulit menepati janji kepada keluarga atau handai taulan, jika terjadi sesuatu yang sangat genting dari sisi berita.

*Selamat Ginting, Jurnalis Senior Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement