Jumat 27 Jan 2017 13:15 WIB

Indonesia Belum Makmur Jika Petaninya tak Sejahtera

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta.
Foto: mpr
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta.

REPUBLIKA.CO.ID, RIAU -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menegaskan harus ada keberpihakan untuk memakmurkan kehidupan petani Indonesia. Ia meminta para petani harus mendapatkan perlindungan dan memberi kemudahan petani untuk memasarkan produk pertanian.

"Tidak akan ada kemakmuran di Indonesia kalau petaninya belum makmur," kata Oesman Sapta, dalam pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah HKTI Provinsi Riau di Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Pekanbaru, Kamis (26/1).

Menurut Oesman Sapta, memakmurkan petani Indonesia merupakan problem besar bangsa Indonesia. Karena itu, harus ada keberpihakan pada para petani. Selain itu, kebijakan dan Undang-undang yang dibuat harus memberi perlindungan kepada para petani.

"Harus ada keberpihakan kepada petani kita. Harus ada perlindungan untuk petani. Harus ada UU Perlindungan Petani. Selama tidak ada keberpihakan dan perlindungan, omong kosong petani kita bisa makmur," ucap pria yang akrab disapa OSO tersebut.

Selain itu, lanjut OSO, pemasaran produk pertanian juga perlu diperhatikan. Begitu petani berhasil dalam produksi, maka mereka akan menghadapi masalah pemasaran. Sebab, kalau tidak bisa memasarkan hasil pertanian, maka produk pertanian itu akan tidak laku dijual.

OSO optimistis petani Indonesia bisa bangkit. Apalagi, pemerintah menyediakan lahan seluas 5 juta hektar dari lahan-lahan yang ditelantarkan. "Lahan yang ditelantarkan itu akan dikembalikan kepada rakyat. Memang sudah seharusnya begitu. Apa yang menjadi hak rakyat harus dikembalikan," kata dia.

Pelantikan dihadiri Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Ketua Umum HKTI Mahyudin, Ketua DPD Provinsi Riau Arsadianto Rachman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement