REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang debat kandidat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, Jumat (27/1) besok, calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub-cawagub) nomor urut dua Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mendapatkan wejangan langsung dari mantan presiden Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie pada Rabu (25/1) malam.
Djarot mengungkapkan, presiden RI ketiga itu banyak memberikan wejangan kepada Ahok dan Djarot. Meskipun wejangan secara umum bukan secara khusus. "Beliau memberi banyak wejangan, wawasan kepada kita semua untuk bagaimana membangun bangsa ini negeri ini dengan mensinergikan tiga unsur utama. Budaya, agama dan pengetahuan," kata Djarot.
Ketiga unsur utama itu, kata Djarot, disinergikan secara positif untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial. "Yang mau dituju kan pemerataan dan keadilan sosial. Jadi kami diskusi banyak di situ," kata Djarot.
Selain itu, kata dia, mantan menristek era presiden Soeharto itu juga memberikan saran ihwal kepemimpinan. "Beliau juga beri masukan kepada kami, dengan berbagai macam ujian seperti ini ya Pak Basuki dan saya harus tetap senyum, smile. Gitu aja sih," ujar Djarot.
Hal senada diungkapkan Ahok. Menurut Ahok, Habibie memberikan wejangan yamg menekankan ihwal pertumbuhan ekonomi, keadilan dan pemerataan."Yang pasti, beliau bilang kalau belajar dari Bung Karno itu nasionalisme dan tidak ada SARA. Nah, kalau Pak Harto ya tentu belajar memimpin, cara jawab, orang santun Jawa," kataAhok.