Rabu 25 Jan 2017 22:18 WIB

Politikus PKS: Kalau Kita Menang Perjuangan, Kalau Kalah Takdir

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Politisi Partai Golkar Marlinda Irwanti (tengah) bersama Politisi PKS Sutriyono (kanan) disumpah sebagai Anggota DPR Pergantian Antarwaktu (PAW) dalam Sidang Paripurna.
Foto: Antara/ Akbar Nugroho Gumay
Politisi Partai Golkar Marlinda Irwanti (tengah) bersama Politisi PKS Sutriyono (kanan) disumpah sebagai Anggota DPR Pergantian Antarwaktu (PAW) dalam Sidang Paripurna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Politikus PKS Sutriyono memandang pentingnya pendidikan politik bagi rakyat. Di internal PKS, kata ia, pendidikan politik telah berjalan dengan baik.

Hal itu selaras dengan platform PKS sebagai partai dakwah. Sehingga, apapun perjuangan yang dilakukan oleh PKS, adalah bagian dari ibadah.

PKS memiliki pemahaman, bahwa ada agama dan negara adalah konteks perjuangan untuk  ibadah.  "Jadi kalau ada yang jadi caleg PKS, lalu berkorban adalah untuk ibadah. Kalau kita menang, berarti itu perjuangan. Kalau kalah, berarti takdir,” kata Sutriyono.

Anggota Komisi II DPR RI Sutriyono menilai peran terpenting dari partai politik adalah pendidikan politik bagi rakyat. Pasalnya, kata dia, setiap persoalan kehidupan rakyat sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan politik.

“Yang paling pokok adalah pendidikan politik bagi rakyat. Saya pikir semua partai melalukan hal itu. Karena jika rakyat tahu persoalan politik pasti akan terjadi konsolidasi politik. Karena semua hal dari kita itu ditentukan oleh kebijakan-kebijakan politik,” ujar Sutriyono, Rabu (25/1).

Menurut dia, apabila rakyat memiliki pendidikan politik yang baik, maka dapat menjadi alat kontrol, khususnya dalam kebijakan yang dilahirkan oleh partai penguasa.

Baca juga,  PKS: Jangan Pilih Pemimpin Antidialog dan Merasa Paling Benar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement