Rabu 25 Jan 2017 18:55 WIB

Di Rapim, Tito Sebut Intoleransi Jadi Tantangan

Rep: Mabruroh / Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menko Polhukam Wiranto menyimak sambutan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) saat pembukaan Rapim Polri 2017 di Auditorium PTIK, Jakarta, Rabu (25/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Menko Polhukam Wiranto menyimak sambutan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) saat pembukaan Rapim Polri 2017 di Auditorium PTIK, Jakarta, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan tantangan Polri saat ini adalah masalah intoleransi keagamaan. Hal tersebut di sampaikannya saat sambutan Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2017 di auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (25/1).

"Intoleransi keagamanan," kata Tito.

Tito menyinggung dua peristiwa besar yakni aksi 411 dan aksi super damai 212. Kendati kedua aksi tersebut dapat ditangani dengan baik, namun, kata Tito, tetap saja menimbulkan indikator-indikator yang harus diwaspadai.

"Walaupun ditangani dengan baik tetapi menimbulkan indikator yang harus diwaspadai bersama, di mana  masa hadir sangat besar, menaikkan kelompok transnasional menggerus mainstream di negara kita. Ini menggerus toleransi dan kebinekaan dan berbahaya bagi NKRI," kata Tito.

Intoleransi menjadi satu tantangan setelah sebelmnya Tito mengatakan perlu Polri membahas perihal evalusi pancapaian atas apa yang dilakukan Polri pada 2016. Rapim juga membahas tantangan Polri yakni Pilkada serentak 2017.

"Dua minggu lagi akan diadakan Pilkada serentak," kata Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement