Kamis 19 Jan 2017 22:21 WIB

Lagi, Penderes Meninggal Jatuh dari Pohon

Rep: Eko Widiyatno/ Red: M.Iqbal
Seorang warga memanjat pohon aren untuk menyadap pohon dan menampung air nira di Tikala, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (5/7).
Foto: Antara
Seorang warga memanjat pohon aren untuk menyadap pohon dan menampung air nira di Tikala, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kasus penderes (penyadap nira) yang terjatuh dari pohon kelapa hingga meninggal dunia kembali terjadi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kali ini, yang menjadi korban adalah Rusmadi Risun (65 tahun), warga Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang. 

Korban terjatuh dari pohon setinggi lebih dari  10 meter, Kamis (19/1) pagi. Sebelumnya, kasus penderes yang terjatuh dari pohon kelapa hingga meninggal dunia, juga terjadi pada 3 Januari 2017 lalu. 

Saat korban korbannya bernama Roso (48 tahun), warga Desa Parungkamal, Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas. Mengenai kejadian yang dialami Rusmadi Risun, tetangga korban  Rastam (60), menyatakan tidak ada yang mengetahui bagaimana peristiwa itu terjadi. 

Meski pun lokasi kejadiannya sebenarnya tidak jauh dari rumah korban. "Saya hanya mendengar suara keras seperti sesuatu terjatuh dari atas. Setelah itu, saya langsung mencari sumber suara dan menemukan Pak Risun sudah tergeletak di bawah pohon kelapa," katanya.

Mengetahui hal ini, dia langsung berteriak meminta pertolongan warga lain dan bersama-sama membawa korban ke rumahnya. Perangkat desa Jingkang yang kemudian mendapat pemberitahuan kejadian ini, kemudian melaporkan kejadian itu pada petugas Polsek Ajibarang dan petugas medis dari puskesmas setempat.

Dari pemeriksaan petugas Puskesmas, dipastikan bahwa korban sudah meninggal dunia. Rastam menyebutkan, saat korban akan berangkat menderes, sebenarnya dia sudah meningatkan agar berhati-hati karena hujan deras baru turun malam sebelumnya.

"Kalau habis hujan, pohon kelapa biasanya menjadi licin. Karena itu, saya minta korban berhati-hati. Tapi ternyata, apa yang saya khawatirkan benar-benar terjadi," katanya.

Kasus Kecelakaan kerja yang dialami penderes/penyadap nira kelapa di Kabupaten Banyumas, selama ini tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data di Bagian Kesra Setda Banyumas, sepanjang 2016 jumlah kecelakaan kerja terjatuh dari pohon yang dialami penderes nira kelapa mencapai 119 kasus.

"Dari jumlah kasus kecelakaan tersebut,  penderes yang meninggal mencapai 34 orang. Sedangkan lainnya mengalami luka-luka, bahkan beberapa orang di antaranya mengalami cacat permanen," kata Kasubag Sosial, Kesehatan dan Keluarga Berencana Bagian Kesra, Tasro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement