Dalam hal kepribadian yang baik dan kelayakan untuk menjadi teladan, Anies berada di peringkat teratas dengan perolehan 34,3 persen suara publik DKI. Selanjutnya disusul oleh Agus-Sylvi yang mendapat 25,8 persen suara. Sementara, Ahok-Djarot berada di posisi paling rendah untuk kualifikasi ini, yaitu hanya memperoleh 15,6 persen suara.
Dari sisi popularitas , Ahok juga unggul dengan tingkat keterkenalan mencapai 97,1 persen. Selanjutnya disusul oleh Anies sebanyak 94,2 persen dan Agus 94,1 persen. Namun demikian, Ahok justru berada di posisi paling rendah dalam hal disukai oleh publik.
Menurut hasil survei Polmark Indonesia, tingkat ketersukaan warga DKI terhadap Ahok hanya 34 persen. Posisi tertinggi diraih oleh Anies sebesar 51,5 persen. Sementara, Agus berada di urutan kedua dengan perolehan 49,1 persen.
"Dari semua data ini bisa disimpulkan bahwa masalah kepribadian menjadi salah satu penyebab utama warga DKI tidak mau memilih Ahok, meskipun mereka tahu pejawat ini mempunyai nilai lebih dalam hal kinerja dan pengalaman memimpin," kata Eep.