REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mencium adanya upaya fitnah dan adu domba yang ditujukan kepada partainya dan umat Islam.
"Tujuan operasi politik tersebut pasti bertujuan menghancurkan NKRI karena kalau golongan Islam dan nasionalis berperang pasti yang akan hancur adalah NKRI," kata Basarah, di Jakarta, Rabu (18/1).
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat berita bohong menggunakan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). "Menggunakan isu SARA sebagai bentuk nyata adanya operasi politik untuk mengadu domba antara PDIP dan umat Islam," ujarnya.
Ia pun mengisahkan sejarah politik adu domba zaman Belanda. Politik adu domba ini yang, meurut dia, sedang dimainkan oleh pihak tertentu untuk memecah belah rakyat terutama dengan PDIP.
"Situasi ini mirip zaman kolonial dulu di mana politik devide et impera atau politik pecah belah kekuatan bangsa Indonesia dipraktikkan oleh kaum penjajah asing yang tujuannya agar kekayaan bangsa Indonesia dapat mereka kuasai," kata Basarah.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada segenap komponen bangsa yang mencintai keutuhan NKRI agar terus meningkatkan kewaspadaan dan sikap siaga untuk menghadapi segala kemungkinan demi mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila.