Selasa 17 Jan 2017 00:08 WIB

Jokowi: Industri Pertahanan Harus Kompetitif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ilham
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta industri pertahanan nasional bisa merambah penjualan ke luar negeri, bukan sekedar mengandalkan pembelian dari dalam negeri dari TNI dan Polri. Harapan industri pertahanan nasional bisa berkompetisi global ini disampaikan saat meninjau pameran Alat Instruksi Pertanian (Alsintan), Alat dan Peralatan Pertahanan (Alpahan).

"Kalau produknya bagus tapi harganya tidak bisa kompetitif dengan negara lain akan sulit menjual. Jadi selalu saya tekankan masalah harga dan kompetitif," kata Jokowi didampingi Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Lapangan Gedung B 3 Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1).

Jokowi juga menyampaikan, pemerintah ingin semuanya mempunyai visi yang sama dan juga mengetahui tantangan-tantangan negara Indonesia kedepan, baik tantangan eksternal maupun tantangan internal. Serta dapat mengambil kebijakan yang arahnya memberikan solusi bagi setiap tantangan global maupun domestik.

Selain membicarakan soal industri pertahanan nasional, Presiden Jokowi juga membicakan soal buku “Jokowi Undercover”. Presiden Jokowi menjawab setiap pembuatan buku mesti ada kaidah ilmiah dan ada materi data-data yang tentunya harus diperdalam di lapangan.

"Ada sumber-sumber yang kredibel dan bisa dipercaya tentang cerita tersebut, kalau data-datanya tidak ilmiah sumber-sumbernya tidak jelas, ya kenapa saya harus baca dan kenapa saya harus mengomentari," katanya.

Dalam peninjauannya, presiden juga memberikan pengarahan kepada 184 Pimpinan TNI pada Rapim TNI tahun 2017 dengan tema 'Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Melaksanakan Tugas Pokok'. Kegiatan dilanjutkan foto bersama para Perwira Tingg (Pati) TNI dan Polri dengan Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement