REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan, permintaan komitmen dari ketiga pasangan calon yang akan berkontestasi di Pilkada DKI 2017 untuk menyelesaikan lima tahun jabatannya sangat penting. Sebab, komitmen tersebut menurutnya bagian dari integritas atau kesinambungan yang menjadi prasyarat utama, sehingga syarat lain bisa dijalankan.
"Ini yang justru harus dimintakan komitmennya sejak awal. Itu berkaitan dengan kesinambungan di pemerintahan. Jangan mengulang yang sudah-sudah," kata Siti saat dihubungi Republika, Sabtu (14/1).
Siti melanjutkan, dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, isu integritas, moralitas dan etika harus dikedepankan di samping kinerja yang akan mereka lakukan. Sebab, jika ketiga isu tadi diabaikan, artinya pasangan calon tersebut sudah melakukan kesalahan atau blunder.
'Untuk pilkada DKI 2017, isu yang harus mengedepan adalah isu integritas, isu moralitas, isu etika. Kinerja, iya orang tidak menafikan itu. Tapi kalau enggak berintegritas, beretika, enggak bermoral ya kan selesai jadinya," ucap Siti.
Seperti diketahui, saat ditanya kemungkinan ketiga pasangan calon untuk maju sebagai capres-cawapres di 2019, hanya Anies Baswedan yang tegas tak akan mencalonkan diri sebagai calon presiden 2019 jika terpilih sebagai gubernur. Sementara Agus tidak memberi jawaban tegas. Begitu pun Ahok yang malah menyerahkan jawaban kepada calon wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.